Mobil Diduga Milik Anggota DPRD Cilegon Tabrak Buruh Saat Aksi, Satu Korban Terluka

CILEGON – Sebuah insiden yang melibatkan mobil diduga milik anggota DPRD Kota Cilegon menjadi sorotan publik setelah kendaraan tersebut disebut-sebut sengaja menerobos barisan pendemo hingga melukai salah satu buruh.

Peristiwa terjadi pada Selasa pagi (10/6/2025) sekitar pukul 07.00 WIB di kawasan industri Cilegon, di depan salah satu pabrik.

Korban yang diketahui bernama Hasan, seorang buruh dari Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSPKEP), mengalami luka di kaki kiri akibat terjepit antara pagar dan mobil.

Ia menyebut peristiwa terjadi ketika massa aksi sedang melakukan mogok kerja dan menghadang pintu masuk pabrik sesuai arahan pengurus serikat.

“Awalnya saya kira mobil hanya akan berhenti, tapi ternyata malah menabrak. Saya kejepit di antara mobil dan pagar besi,” ujar Hasan kepada wartawan.

Hasan mengaku terkejut ketika sopir mobil yang diduga adalah anggota DPRD dari Fraksi Partai Gelora, Hikmatullah, justru keluar dari kendaraan meski dirinya masih dalam posisi terjepit.

“Saya pikir akan dimundurkan, ternyata dia langsung turun,” tambahnya.

Video dan foto insiden itu cepat tersebar di media sosial, memicu kemarahan sejumlah pihak, terutama serikat buruh yang tengah menyuarakan tuntutan mereka di lokasi.

Ketua FSPKEP, Rudi Sahrudin, membenarkan bahwa kejadian tersebut sedang dimediasi bersama pihak DPRD Cilegon.

Ia menyayangkan sikap kasar yang ditunjukkan oleh pelaku, terlebih ketika massa aksi melakukan mogok kerja secara damai.

“Kalau memang ada yang perlu dibahas, mari duduk bersama. Tapi jangan sampai ada tindakan represif yang membahayakan keselamatan para pekerja,” ujarnya. Rudi juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menempuh jalur hukum atas insiden tersebut.

“Kami akan pelajari langkah hukum selanjutnya. Buruh di Cilegon dikenal tidak anarkis, dan kami percaya pada proses hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Cilegon Rizki Khairul Ikhwan menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut dan hanya mengetahui informasi awal dari media sosial.

“Hari ini kami tengah melakukan audiensi dengan serikat buruh dan Komisi II DPRD. Terkait insiden itu, saya belum bisa berkomentar banyak karena belum memperoleh informasi secara lengkap,” kata Rizki.

Ia juga menyebut bahwa Hikmatullah belum dipanggil untuk klarifikasi lantaran yang bersangkutan tidak menghadiri rapat paripurna hari ini dan belum dapat dihubungi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai penyelidikan kasus ini.

Serikat buruh menyatakan akan mengawal proses hukum jika laporan resmi telah dilayangkan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *