Modus Lowongan Kerja Guru, Perempuan Gresik Jadi Korban Penipuan Rp 20 Juta

GRESIK – Seorang perempuan asal Desa Dermo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, berinisial S, menjadi korban penipuan bermodus lowongan kerja sebagai guru. Alih-alih mendapatkan pekerjaan impian, ia justru kehilangan uang hampir Rp 20 juta dan terjerumus dalam jerat tipu daya kenalan lama keluarganya.
Kasus ini bermula pada akhir Februari 2025 ketika S ditawari posisi sebagai guru di SD Negeri Klampok, Benjeng, oleh seseorang bernama Soleh. Pelaku diketahui memiliki hubungan dekat dengan ibu korban dan menggunakan pendekatan personal untuk meyakinkan S agar mengikuti tawarannya.
“Awalnya saya percaya karena dia sudah lama dikenal ibu saya. Katanya ada lowongan guru di SD Klampok, tapi harus mengurus beberapa berkas,” ujar S saat diwawancarai, Jumat (18/4/2025).
Pelaku mulanya meminta uang senilai Rp 7 juta sebagai biaya administrasi. Namun, jumlah tersebut terus bertambah dengan dalih kebutuhan pengurusan dokumen pendukung seperti Surat Keputusan (SK), Nomor Induk Guru (NIG), hingga pemberian “uang lelah” kepada pihak yang diklaim mampu memuluskan jalan korban menjadi guru.
Ironisnya, tidak satu pun dari transaksi tersebut disertai bukti tertulis seperti kwitansi atau tanda terima.
“Kalau saya nggak kasih, dia mulai mengancam dan memanipulasi. Saya merasa ditekan, dijanjikan ini-itu tapi nggak ada realisasinya,” tutur S.
Puncaknya terjadi pada Senin (14/4/2025), ketika korban dan pelaku sepakat bertemu di SD Klampok. Namun, pelaku tidak kunjung datang dan sejak saat itu hilang kontak.
Korban menyebutkan bahwa pelaku sempat mengaku tinggal di kawasan Jawu, Benowo, dan mengklaim sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) untuk menambah kredibilitasnya.
“Dia pakai atribut ormas, katanya punya kenalan orang dalam. Itu semua hanya untuk meyakinkan saya,” tambah S.
Merasa dirugikan dan ditipu, S telah melaporkan kasus ini ke Polsek Benjeng. Namun, hingga saat ini proses hukum belum menunjukkan perkembangan signifikan.
“Saya hanya ingin uang saya kembali. Harapan saya jadi guru malah hancur. Jangan sampai ada korban lain seperti saya,” ucapnya dengan nada kecewa.
Kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas dan memastikan seluruh proses rekrutmen melalui jalur resmi. []
Nur Quratul Nabila A