Modus Pengawalan, Preman Paksa Sopir Truk Serahkan Uang Rp100 Ribu

BOGOR — Sebuah video yang memperlihatkan aksi pemalakan terhadap sopir truk di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor, viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Dalam video tersebut, tampak seorang pria memaksa sopir memberikan uang dengan alasan “biaya pengawalan”. Polisi pun bergerak cepat setelah video itu menyebar luas.

Kapolsek Gunungsindur, Kompol Budi Santoso, melalui Humas Polres Bogor Ipda Hamzah, mengonfirmasi bahwa pelaku berhasil diamankan hanya beberapa jam setelah video tersebut viral. “Menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan aksi pemalakan terhadap sopir truk, jajaran Polsek Gunungsindur bergerak cepat melakukan pengecekan dan mengamankan pelaku,” ujar Budi pada Minggu (19/10/2025).

Penangkapan dilakukan di rumah pelaku pada Sabtu (18/10/2025) malam setelah petugas melakukan penelusuran berdasarkan ciri-ciri yang terekam dalam video. Pelaku diketahui berinisial RH (28), warga setempat yang diduga sudah sering melakukan aksi serupa di jalur truk pengangkut material di kawasan tersebut.

“Setelah dilakukan penelusuran, petugas berhasil mengamankan terduga pelaku, berikut barang bukti berupa rekaman video yang sempat beredar di media sosial untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Budi menambahkan.

Dalam rekaman berdurasi kurang dari dua menit itu, terlihat pelaku duduk di kursi penumpang sebelah sopir dan menagih uang dengan nada tinggi. Ia meminta Rp100 ribu dengan dalih sebagai ongkos pengawalan. Sopir yang tampak ketakutan hanya mampu menawarkan Rp20 ribu, namun pelaku tetap memaksa hingga akhirnya sopir menyerahkan Rp50 ribu. Uang tersebut langsung diterima oleh pelaku yang diduga preman jalanan itu.

Video tersebut memicu kemarahan warganet karena memperlihatkan praktik pungutan liar terhadap sopir yang sedang mencari nafkah. Banyak pengguna media sosial menuntut agar polisi segera menindak tegas pelaku.

Polisi kini masih mendalami kemungkinan adanya korban lain yang mengalami perlakuan serupa. RH sendiri tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Gunungsindur. “Kami juga mengimbau masyarakat, khususnya para sopir angkutan barang, untuk segera melapor jika mengalami tindakan pemerasan atau pemalakan serupa di wilayah hukum Polres Bogor,” ujar Budi.

Kejadian ini kembali menyoroti persoalan keamanan di jalur distribusi logistik wilayah Bogor bagian barat, terutama di kawasan Ciseeng–Parung–Gunungsindur yang kerap dilalui truk proyek dan kendaraan besar. Pihak kepolisian berjanji akan memperketat patroli dan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan pungli.

Dengan tertangkapnya RH, polisi berharap kejadian serupa tidak terulang. “Kami akan menindak tegas segala bentuk kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat,” tegas Budi. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *