Moshing Berujung Pembacokan, Lima Tersangka Ditangkap

JAKARTA – Suasana yang seharusnya menjadi ajang ekspresi musik dan kebersamaan berubah mencekam dalam gelaran konser band di Kota Batu, Jawa Timur. Dua personel band Husttle, Irmanda Putra (vokalis) dan One Regi Febriansyah (bassis), menjadi korban pengeroyokan hingga pembacokan setelah terjadi ketegangan saat moshing.

Kasat Reskrim Polres Batu Iptu Joko Suprianto menjelaskan, insiden itu bermula dari aksi moshing sebelum band Husttle tampil. Moshing, yang lazim dilakukan dalam konser musik underground, rupanya memicu gesekan fisik antara Irmanda dan beberapa penonton yang kini ditetapkan sebagai tersangka. Para pelaku disebut merasa tersinggung karena menganggap Irmanda menendang atau memukul mereka secara tidak sengaja.

“Jadi dalam acara itu ada 10 band yang tampil dan korban ini ada di urutan keenam. Sebelum bandnya tampil, korban sempat ikut moshing dan terjadi gesekan dengan tersangka. Puncaknya saat korban tampil terjadi pengeroyokan hingga pembacokan,” ujar Joko di Polres Batu, dilansir detikJatim, Sabtu (22/11/2025).

Ketegangan yang awalnya terjadi di area penonton itu semakin memanas ketika Irmanda naik ke panggung untuk tampil bersama band-nya. Sekelompok pelaku kemudian menghampiri, menyerang, dan melakukan pengeroyokan secara brutal. Situasi semakin tak terkendali saat salah satu pelaku menggunakan celurit dan melukai korban.

Polisi bertindak cepat untuk mengamankan para pelaku. Total lima orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka terdiri dari 3 tersangka dewasa dan 2 pelaku yang masih di bawah umur.

“Dari lima tersangka yang kami amankan ini, NN, YNM, HM dan OS merupakan tersangka pengeroyokan. Sementara untuk MMAL merupakan tersangka pembacokan menggunakan celurit,” terang Joko.

Tersangka dewasa meliputi NN (25), seorang tukang parkir asal Temas, Kota Batu; MMAL (24), karyawan swasta dari Kecamatan Sukun, Kota Malang; dan YNM (18), seorang mahasiswa dari Kabupaten Malang. Sementara dua pelaku di bawah umur adalah HM (17), warga Sumberejo, dan OS (16), warga Tlekung, Kota Batu.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam jenis celurit yang digunakan saat aksi kekerasan berlangsung. Para tersangka kini mendekam di sel tahanan dan dijerat dengan pasal pengeroyokan dan penganiayaan berat menggunakan senjata tajam.

Insiden ini menjadi peringatan keras mengenai pentingnya keamanan dalam penyelenggaraan konser musik, terutama pada skena underground yang identik dengan ekspresi bebas dan moshing. Aparat mengimbau penyelenggara acara untuk meningkatkan pengawasan serta mengantisipasi potensi konflik agar kegiatan musik tidak berubah menjadi tragedi. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *