Motif Penganiayaan di Sampang Terungkap: Pemukulan Tokoh Agama Jadi Pemicu

SAMPANG – Motif penganiayaan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2024) diungkap polisi.

Kejadian yang menewaskan Jimmy Sugito Putra, saksi salah seorang pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Sampang, itu dipicu isu pemukulan terhadap tokoh agama setempat.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Farman menjelaskan, permasalahan berawal dari kunjungan mendadak Slamet Junaidi, salah satu calon bupati, ke Padepokan Babussalam. Kedatangannya bertujuan untuk sowan ke pemilik padepokan. Dari situlah kesalahpahaman terjadi hingga memicu peristiwa berdarah itu.

Jimmy, korban tewas, menjadi sasaran. Dia dikeroyok hingga tewas oleh sejumlah orang yang membawa celurit.

”Berdasarkan penyelidikan, tiga pelaku kemudian diamankan,” ujar Kombespol Farman.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Dirmanto menuturkan, upaya mencegah aksi balasan sudah dilakukan. Salah satunya dengan mengumpulkan tokoh masyarakat dan paslon yang ikut kontestasi beserta tim pemenangannya. Mereka diminta menahan diri.

”Sudah dilakukan deklarasi damai dipimpin langsung oleh Bapak Kapolda,” ungkapnya.

Pada bagian lain, peneliti utama The Republic Institute Sufyanto menengarai ada agen-agen lokal yang mengendalikan pemilu di Sampang. Mereka inilah yang bisa menentukan hasil pemilu.

”Karena itu, penyelenggara pemilu harus tegas. Jangan mau dikendalikan oleh agen-agen lokal itu,” katanya.

Sufyanto punya kenangan tersendiri saat Pemilu 2014 di Sampang. Saat itu dia menjabat ketua Bawaslu Jatim. Menurut Sufyanto, kala itu ada 17 TPS di Sampang yang bermasalah.

”Di 17 TPS itu tidak pernah ada pemilu. Kotak suara dan tinta masih tersegel. Tapi, hasilnya sudah ada,” katanya.

Bawaslu lantas merekomendasikan pemungutan suara ulang.

Namun, rekomendasi itu tidak berjalan lancar karena semua anggota KPPS mengundurkan diri. Bawaslu akhirnya meminta agar PPK se-Sampang diturunkan untuk menggantikan tugas KPPS.

Ironisnya, saat hari H coblosan, tidak ada satu orang pun yang datang ke TPS.

”Akhirnya kita nyatakan disclaimer. Hasil pemilu tidak bisa dihitung karena memang tidak pernah terjadi proses pemilu,” ujarnya. katanya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *