Nelayan Bekasi Masih Terkepung Pagar Laut, Akses Melaut Terganggu

BEKASI – Nelayan tradisional dari Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan terbatasnya akses menuju laut lepas akibat keberadaan pagar laut yang belum sepenuhnya dibongkar.

Pagar tersebut berupa deretan batang bambu milik PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) yang masih membentang di perairan sekitar.

“Pembongkaran waktu itu hanya dilakukan di dekat daratan reklamasi, itu pun sekadar seremonial. Setelah itu tidak ada kelanjutannya,” ujar Muhammad Ramli (42), salah satu nelayan setempat, dikutip dari Antara pada Minggu (13/4/2025).

Pantauan di lapangan menunjukkan, sisa pagar bambu yang belum dibongkar tersebut tidak menyediakan celah bagi kapal-kapal kecil milik nelayan untuk melintas. Akibatnya, nelayan kesulitan melaut dan hasil tangkapan pun menurun drastis.

Menurut Ramli, meskipun sebagian pagar sudah dibongkar, sebagian besar struktur bambu masih berdiri kokoh dan membentang menutupi jalur keluar menuju laut lepas. Ia berharap pemerintah, khususnya Gubernur Jawa Barat, dapat turun tangan.

“Kami mohon Kang Dedi turun langsung melihat kondisi di lapangan. Tolong bantu kami agar laut ini bisa kami akses kembali seperti dahulu,” ucapnya.

Sementara itu, kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara, menyatakan bahwa proses pembongkaran dihentikan karena pagar-pagar bambu tersebut sedang menjadi barang bukti dalam penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Bareskrim Polri.

“Kalau dibongkar sekarang, bisa menghilangkan barang bukti. Jadi kami tunggu proses hukum selesai dulu,” ujarnya.

Deolipa juga memastikan bahwa pembongkaran seluruh pagar akan dilakukan setelah penyelidikan rampung.

“Nanti setelah proses hukum selesai, akan kami bongkar semuanya sekaligus,” tegasnya.

Sebelumnya, pada 11 Februari 2025, PT TRPN telah melakukan pembongkaran awal di area dekat daratan reklamasi.

Aksi tersebut disaksikan langsung oleh Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP KKP), Pung Nugroho Saksono, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat, Hermansyah. Namun sejak saat itu, tidak ada progres lanjutan dalam proses pembongkaran pagar bambu.

Di tengah ketidakpastian hukum dan kelambanan eksekusi di lapangan, para nelayan tetap bergantung pada laut sebagai sumber penghidupan utama.

Mereka berharap ada kejelasan dan tindakan cepat agar dapat kembali melaut dengan tenang dan aman. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *