Nenek di Ambon Gantung Diri, Diduga Tertekan Masalah Utang

AMBON — Suasana tenang di kawasan Kota Jawa, Kecamatan Teluk Ambon, berubah menjadi pilu pada Kamis siang (16/10/2025). Seorang nenek bernama Hasna ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumah milik seorang warga bernama Jumadi. Peristiwa ini mengundang duka mendalam bagi warga sekitar yang mengenal korban sebagai sosok ramah dan sederhana.
Penemuan jasad korban terjadi sekitar pukul 13.50 WIT. Leher Hasna ditemukan terlilit tali nilon berwarna biru di area dapur rumah tersebut. Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Janet Luhukay, membenarkan insiden tragis itu. “Ia ditemukan tewas oleh warga setempat sekira pukul 13.50 WIT bertempat di rumah milik Jumadi,” ujarnya.
Salah satu saksi, Baria (28), warga Rumah Tiga, menjadi orang pertama yang menemukan korban. Ia mengaku terkejut melihat sosok tergantung di dapur saat membuka pintu samping rumah. “Saya sedang beraktivitas dan membuka pintu samping kiri, kemudian melihat ke arah dapur rumah milik Jumadi, korban sementara tergantung posisi setengah jongkok dan kaki terseret pada lantai dapur,” tutur Baria kepada polisi.
Sontak, Baria berteriak memanggil warga lain untuk memastikan kebenaran yang dilihatnya. Salah seorang warga bahkan sempat mengira sosok itu adalah patung. Namun setelah diperiksa lebih dekat, mereka menyadari bahwa korban sudah tidak bernyawa. Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Teluk Ambon.
Sekitar pukul 14.00 WIT, tim piket Polsek Teluk Ambon yang dipimpin KA SPK III Y.S. Ferdinandus tiba di lokasi dan langsung mengamankan tempat kejadian perkara. Polisi mengevakuasi jasad korban bersama keluarga, kemudian menurunkannya dari tali yang melilit leher. Jenazah Hasna dibawa ke rumah keluarga di Dusun Wailette, Negeri Hative Besar, untuk dimakamkan.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga tindakan nekat Hasna dilatarbelakangi oleh tekanan ekonomi. “Korban mengakhiri hidupnya diduga mempunyai terkait pinjaman,” ujar Ipda Janet Luhukay.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian sosial terhadap warga lansia yang hidup sendirian dan menghadapi kesulitan ekonomi. Sejumlah tetangga mengaku tidak menyangka Hasna akan mengambil jalan tragis tersebut, karena sehari-hari ia masih terlihat beraktivitas seperti biasa.
Pihak kepolisian kini terus berkoordinasi dengan keluarga untuk memastikan motif pasti di balik tindakan tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi psikologis dan ekonomi orang di sekitar mereka, terutama para lansia yang mungkin menyimpan beban hidup berat. [[]
Siti Sholehah.