Netanyahu Tinjau Zona Penyangga Suriah
JAKARTA — Situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kunjungan ke zona penyangga di Suriah yang saat ini berada di bawah kendali Israel. Kunjungan itu berlangsung pada Rabu (19/11/2025), hanya beberapa jam setelah sidang kasus korupsi yang menjerat Netanyahu dibatalkan dengan alasan pertimbangan keamanan.
Menurut laporan Channel 12 Israel yang dikutip Anadolu Ajansi, Netanyahu tidak datang sendirian. Ia turut didampingi Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir, dan Menteri Luar Negeri Gideon Saar dalam lawatan tersebut. Namun, pihak otoritas Suriah belum memberikan tanggapan resmi terkait kunjungan itu.
Sejak rezim Bashar al-Assad runtuh pada akhir 2024, Israel semakin memperkuat kehadiran militernya di Dataran Tinggi Golan dan mengambil alih zona penyangga yang semestinya bebas dari aktivitas militer. Langkah ini menuai kritik internasional karena dianggap melanggar Perjanjian Pelepasan 1974 antara Israel dan Suriah, yang menyepakati pembatasan aktivitas militer di wilayah tersebut.
Dalam waktu yang bersamaan, otoritas keamanan Israel — termasuk militer, Shin Bet, dan kepolisian — mengumumkan penangkapan sejumlah warga Israel dan Suriah. Mereka diduga menjadi bagian dari jaringan penyelundupan senjata lintas perbatasan. “Beberapa warga turut ditahan, termasuk lima prajurit Israel yang masih aktif maupun cadangan,” demikian pernyataan pihak keamanan.
Para tersangka diduga terlibat dalam penyelundupan berbagai jenis senjata dari wilayah Suriah ke Israel utara untuk disalurkan kepada jaringan kriminal. Pada operasi sebelumnya bulan lalu, pasukan Israel mengamankan puluhan senjata serta menangkap tiga warga Suriah di wilayah selatan Suriah yang dicurigai melakukan kegiatan serupa. Hingga saat ini, Suriah belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut.
Di sisi lain, ketegangan di wilayah selatan Suriah terus meningkat seiring intensifnya operasi militer Israel. Penduduk melaporkan adanya penyusupan ke lahan pertanian, penahanan warga sipil, penghancuran hutan hingga membangun pos pemeriksaan baru. Data menunjukkan, sejak Desember 2024, militer Israel telah melancarkan sekitar 1.000 serangan udara serta 400 operasi lintas batas ke provinsi selatan Suriah.
Kunjungan Netanyahu ke wilayah sensitif ini dinilai sebagian pengamat sebagai manuver politik, mengingat posisinya tengah dihadapkan pada sorotan publik dan tekanan hukum terkait dugaan korupsi. Namun, pihak pemerintah Israel menyatakan lawatan itu bertujuan untuk meninjau situasi keamanan di wilayah strategis perbatasan.
Isu ini kini menjadi perhatian berbagai pihak, baik secara politik, hukum, maupun keamanan regional, mengingat potensi eskalasi konflik yang dapat melibatkan lebih banyak negara di kawasan. []
Siti Sholehah.
