Normalisasi Sungai di Demak Terkendala Anggaran, Proyek Tanggul Laut Sayung Masih Diharapkan

SEMARANG – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Fikri Abdurachman, menyatakan bahwa hingga kini pihaknya belum mengantongi alokasi anggaran untuk melakukan normalisasi Sungai Sayung dan Kali Tuntang di Kabupaten Demak, yang selama ini menjadi titik rawan banjir rob dan limpasan hujan ekstrem.

Hal itu diungkapkan Fikri seusai menghadiri rapat koordinasi penanggulangan banjir bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng, Senin (26/5/2025). Ia menjelaskan, meskipun permohonan anggaran telah diajukan, namun belum tercantum dalam dokumen penganggaran resmi pemerintah pusat.

“Untuk normalisasi Sayung, belum teranggarkan. Kalau Kali Tuntang, sedang kami usulkan. Tetapi kemungkinan besar nilainya tidak sebesar anggaran Sungai Wulan yang mencapai Rp 1 triliun,” ujar Fikri.

Sementara itu, normalisasi Sungai Wulan telah berlangsung menggunakan dana hibah dari Asian Development Bank (ADB). Tim dari ADB juga telah melakukan peninjauan ke wilayah Kali Tuntang, membuka peluang dukungan pendanaan internasional, meskipun belum dapat dipastikan besarannya.

Fikri menambahkan, proyek pembangunan jalan tol Semarang–Demak yang difungsikan sebagai tanggul raksasa belum mampu menuntaskan persoalan banjir rob di Sayung.

Tingginya sedimentasi di sejumlah aliran sungai seperti Sayung, Dombo, dan Pelayaran menyebabkan air laut yang dipompa keluar kembali membanjiri pemukiman warga.

Normalisasi terakhir di Kali Sayung dilakukan pada 2021, namun tidak cukup efektif karena sedimentasi terus bertambah.

“Kami akan upayakan kembali pengajuan anggarannya,” tegas Fikri.

Menanggapi situasi tersebut, Bupati Demak Eisti’anah mengajukan Rancang Bangun Rinci (DED) tahun 2024 untuk proyek tanggul laut Sayung di luar struktur tol, dengan estimasi nilai mencapai Rp 1,7 triliun. Usulan telah dikirim hingga ke Bappenas, namun hingga kini belum mendapat komitmen pendanaan.

“Kami ingin membangun tanggul laut secara menyeluruh, terpisah dari proyek tol. DED-nya sudah jadi, anggarannya kami ajukan, tetapi belum dikabulkan,” kata Eisti’anah.

Ia juga mengusulkan normalisasi Sungai Dombo dan Sungai Pelayaran sebagai langkah antisipatif banjir rob di wilayah pesisir utara Demak. Namun, sama seperti proyek tanggul laut, usulan tersebut belum mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *