NPCI Dorong Atlet Disabilitas Berprestasi dan Bebas Narkoba

ADVERTORIAL– Olahraga bukan hanya ajang kompetisi dan perebutan medali, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter, inklusi sosial, dan upaya nyata menjauhkan generasi muda dari pengaruh narkoba. Pesan itulah yang kini digencarkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) bersama National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim.

Lewat berbagai program pembinaan, pemerintah daerah ingin memastikan anak muda memiliki ruang positif untuk menyalurkan energi sekaligus mengasah bakat. Tidak hanya bagi kalangan umum, perhatian besar juga diarahkan kepada para penyandang disabilitas agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Kabid Dispora Kaltim AA Bagus Sugiarta

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menegaskan bahwa arahan Gubernur Kaltim menjadi acuan utama dalam menjalankan program tersebut. “Harapan saya, sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, olahraga dapat menjadi ajang yang dikenal luas oleh masyarakat dan membantu generasi muda menjauh dari penyalahgunaan narkoba,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Selasa (12/8/2025).

Dispora menyadari bahwa membangun kesadaran anak muda tidak bisa dilakukan hanya oleh satu lembaga. Seluruh organisasi yang mendapat dukungan pemerintah harus berperan aktif dalam menggelar kegiatan yang produktif.

“Untuk itu, bukan hanya NPCI, tetapi semua organisasi yang kemarin menerima bantuan diharapkan aktif melakukan sosialisasi dan mengadakan kegiatan positif. Tujuannya jelas, mengikuti arahan Gubernur untuk menekan angka penggunaan narkoba di kalangan generasi muda,” jelas Bagus.

Dengan melibatkan lebih banyak pihak, peluang untuk menjadikan olahraga sebagai media pencegahan narkoba akan semakin besar. Selain menyalurkan bakat, kegiatan olahraga juga menumbuhkan kebiasaan disiplin, sportivitas, serta mengurangi ruang bagi anak muda untuk terjerumus ke pergaulan negatif.

Lebih jauh, Bagus menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat bahwa olahraga adalah ruang terbuka yang bisa diikuti siapa pun. NPCI Kaltim dibentuk sebagai wadah untuk menampung dan membina para penyandang disabilitas yang ingin berprestasi di dunia olahraga.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa olahraga bukan hanya milik kalangan normal, tetapi juga ada atlet-atlet disabilitas yang berprestasi. Itulah alasan dibentuknya NPCI, untuk menaungi adik-adik disabilitas yang mencintai olahraga,” terangnya.

Dispora bersama NPCI rutin menyelenggarakan program pelatihan, pembinaan mental, serta kompetisi yang melibatkan para atlet disabilitas. Melalui pembinaan berjenjang, diharapkan minat mereka semakin berkembang dan peluang mencetak prestasi lebih besar. “Pengembangan olahraga, peningkatan prestasi, hingga memupuk minat para atlet disabilitas menjadi fokus utama kami di NPCI,” pungkas Bagus.

Pemerintah daerah menilai bahwa investasi pada olahraga merupakan strategi jangka panjang dalam membangun generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Upaya ini tidak hanya melahirkan atlet berprestasi, melainkan juga menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan aktif bergerak di bidang olahraga, anak-anak dan remaja dapat diarahkan pada kegiatan yang bermanfaat. Mereka terhindar dari pengaruh narkoba, sekaligus memiliki peluang untuk mengharumkan nama daerah hingga tingkat nasional maupun internasional.

Kaltim sendiri telah memiliki sejumlah atlet disabilitas yang menunjukkan potensi luar biasa. Ke depan, dengan pembinaan berkelanjutan dan dukungan lintas sektor, peluang mereka untuk menorehkan prestasi semakin terbuka lebar.

Dispora Kaltim optimistis bahwa sinergi antara pemerintah, NPCI, dan organisasi olahraga lain akan melahirkan dampak ganda: membentengi anak muda dari penyalahgunaan narkoba sekaligus meningkatkan prestasi olahraga daerah.

Dengan semangat kolaborasi, olahraga di Kaltim diharapkan tidak hanya dipandang sebagai hiburan atau perlombaan, tetapi juga sebagai pilar penting dalam mencetak generasi muda yang sehat, inklusif, dan jauh dari narkoba. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *