Ojol Klarifikasi Usai Temui Gibran: Kami Asli, Bukan Settingan

JAKARTA – Pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan delapan pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres, Jakarta, Minggu (31/8/2025), menuai sorotan publik.
Isu muncul karena sebagian masyarakat meragukan keaslian profesi mereka.
Spekulasi yang beredar di media sosial menyebut bahwa ojol yang datang bukanlah pengemudi asli, melainkan “orang settingan” hingga dituduh anggota TNI-Polri.
Bahkan, asosiasi Garda Indonesia menegaskan tidak mengenal kedelapan orang yang hadir dalam pertemuan itu.
Namun, lima di antara mereka yang ditemui wartawan pada Selasa (2/9/2025) membantah keras tudingan tersebut. Mereka adalah Rio (36), Doni (37), Joko (52), Riska Amelia (29), dan Arief (50).
“Kami benar-benar ojol. Ini akun saya, jelas ada foto saya,” ucap Rio sambil memperlihatkan aplikasi mitra yang terpasang di ponselnya.
Pertemuan diadakan di tengah ketegangan usai insiden meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat kerusuhan di Pejompongan, Kamis (28/8/2025).
Rio mengungkapkan, dirinya dihubungi langsung oleh protokol Wakil Presiden sehari sebelum pertemuan.
“Jadi pada intinya, pada tanggal 31, kemarin hari Minggu, kurang lebih sekitar jam 10–11 siang, kami dapat WA dari protokol Wapres yang mengundang kami membahas situasi ojol yang saat ini sedang bergejolak,” ujarnya.
Ia menegaskan, kehadiran dirinya bersama rekan-rekan bukan tanpa alasan. Mereka berharap tragedi Affan bisa diusut tuntas, bukan hanya berhenti pada sanksi etik.
“Yang ada titik terangnya, yang di medsos hanya penahanan patsus selama 20 hari atau sanksi kode etik. Sedangkan maling ayam aja dipenjara 5 tahun, Bang. Masa ngelindas seorang cuma 20 hari?” kata Rio menegaskan.
Dalam pertemuan itu, Gibran disebut meminta masukan dari para pengemudi. Rio dan rekan-rekannya mengingatkan agar pemerintah menindak tegas aparat yang terlibat.
“Satu, adili pelaku Brimob yang melindas almarhum Affan secara sesuai prosedur hukum dan hukum seberat-beratnya,” ucap Rio.
Selain menuntut keadilan, para ojol juga berharap kondisi kembali normal. Mereka mengaku kehilangan banyak pelanggan akibat situasi ricuh beberapa hari terakhir.
“Mas Gibran berjanji. Pertama mengusut tuntas kasus Affan dan transparan. Dan yang kedua, secepatnya keadaan normal, sekolah masuk, kantor masuk, biar kita bisa kembali bekerja,” kata Rio.
Tudingan bahwa mereka bukan ojol kian deras setelah asosiasi Garda Indonesia menyatakan tidak mengenal kelompok tersebut. Doni membantah dengan tegas.
“Apakah ojol harus masuk asosiasi? Menurut saya nggak. Yang jelas ojol itu kan mitra aplikasi. Berarti kita wajibnya adalah kita mitra aplikasi. Kenapa kita harus masuk asosiasi?” tegas Doni.
Ia menambahkan, dirinya dipilih langsung oleh manajemen inDrive untuk menghadiri pertemuan.
“Jadi saya diundang sama pihak manajemen inDrive. Kebetulan saya sama Pak Joko memang salah dua driver yang sering ikut kegiatan di aplikasi inDrive,” jelasnya.
Rio sendiri menduga ia dipilih karena sering ikut aksi unjuk rasa. Ia juga menepis tudingan netizen bahwa dirinya bukan ojol sungguhan.
“Saya bisa membuktikan, bisa dicek. Ini ada foto saya di RCTI waktu demo Kemenaker 10/10,” kata Rio.
Publik juga sempat curiga karena dua di antara mereka—Arief dan Riska—menggunakan sepatu Air Jordan, yang dianggap terlalu mewah untuk ojol.
Arief menepis tudingan dirinya anggota TNI atau Polri.
“Kemarin disangkain saya TNI atau polisi. Padahal saya tukang ojek,” tegasnya. Ia menyebut sudah bergabung sebagai driver sejak 2018.
Sementara Riska menegaskan bahwa ojol juga berhak menjaga penampilan.
“Jadi, jangan ngeliat dari tampang muka doang. Kita sebagai ojek online juga harus jaga penampilan, biar customer nyaman,” ujarnya.
Riska bahkan menunjukkan bukti penghasilannya.
“Nih sehari saya 500 ribu,” katanya.
Meski diserang tudingan, mereka mengaku tetap ingin memperjuangkan hak pengemudi ojol. Rio menyampaikan pesan khusus kepada sesama pengemudi di seluruh Indonesia.
“Saya cuma berpesan, siapa pun itu selama dia ojol dan memperjuangkan nasib ojol, tolong disupport. Kita sama-sama mau satu tujuan memperjuangkan ojol,” tandas Rio.