Papua Pegunungan Diterjang Banjir Bandang, Puluhan Jadi Korban

PAPUA PEGUNUNGAN – Bencana alam kembali melanda wilayah timur Indonesia. Banjir bandang yang disertai tanah longsor menerjang Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (01/11/2025) sore. Bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 15 orang, sementara 8 lainnya masih dinyatakan hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan.

“Sebanyak 15 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 8 orang lainnya masih dalam proses pencarian,” ujar Abdul Muhari, dikutip Rabu (05/11/2025).

Banjir bandang ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan hulu sungai di wilayah tersebut. Volume air yang meningkat secara cepat mengakibatkan aliran sungai meluap dan membawa material lumpur serta batu besar yang menghantam permukiman warga.

BNPB mengingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Papua Pegunungan. Berdasarkan laporan peringatan dini dari lembaga meteorologi, periode 4–6 November 2025 diperkirakan akan disertai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan daerah aliran sungai, diminta melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan berintensitas tinggi melanda lebih dari satu jam,” imbau Abdul Muhari.

Selain korban jiwa, banjir dan longsor ini juga menyebabkan sejumlah rumah warga rusak berat serta akses jalan utama menuju Distrik Dal terputus. Kondisi medan yang terjal dan sulit dijangkau membuat proses evakuasi dan distribusi bantuan menjadi terhambat. Tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI, dan Polri telah dikerahkan untuk mempercepat penanganan darurat.

Bencana ini menjadi yang pertama terjadi di Distrik Dal dan menjadi peringatan bagi wilayah sekitar yang memiliki karakteristik geografis serupa. Pemerintah daerah kini tengah berupaya menyiapkan lokasi pengungsian sementara serta kebutuhan logistik bagi warga terdampak.

Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Curah hujan tinggi, kondisi tanah labil, dan topografi berbukit menjadi kombinasi yang berpotensi memicu longsor di wilayah sekitar Nduga dan distrik sekitarnya.

Upaya pemulihan pascabencana akan difokuskan pada pencarian korban hilang, perbaikan akses jalan, dan pemulihan fasilitas publik. Pemerintah pusat menegaskan komitmennya untuk mempercepat bantuan dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *