Papua Tengah Kembali Diguncang Gempa, Dua Kali dalam Dua Jam

JAKARTA – Kabupaten Nabire, Papua Tengah, diguncang dua kali gempa bumi dalam rentang waktu yang berdekatan pada Kamis (25/09/2025) pagi. Meski kekuatannya relatif kecil, fenomena ini kembali menjadi pengingat bahwa kawasan Papua termasuk wilayah yang rawan aktivitas seismik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa pertama terjadi sekitar pukul 05.57 WIB dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,7. Episentrum gempa berada di koordinat 3,35 Lintang Selatan dan 135,59 Bujur Timur atau 25 kilometer barat laut Nabire, dengan kedalaman 21 kilometer.
Tidak lama berselang, gempa kedua mengguncang wilayah yang sama pada pukul 07.57 WIB. Gempa kedua ini berkekuatan M 4,0, berlokasi di darat, 8 kilometer tenggara Nabire, pada kedalaman 22 kilometer.
BMKG melalui akun resmi X menyampaikan, “Dirasakan (MMI) II Nabire dan berdasarkan hasil pemodelan BMKG, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.”
Skala II MMI mengindikasikan gempa dirasakan sebagian masyarakat, namun getarannya lemah dan tidak menimbulkan kerusakan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak serius dari dua gempa tersebut.
Fenomena gempa beruntun di Nabire memperkuat catatan bahwa wilayah ini memiliki aktivitas tektonik yang tinggi. Sejumlah gempa besar sebelumnya juga pernah mengguncang Papua Tengah, termasuk gempa bermagnitudo 6,5 yang memicu lebih dari 80 gempa susulan. Kondisi ini membuat masyarakat di kawasan tersebut dituntut untuk lebih waspada dan memahami langkah mitigasi bencana.
Pakar kebencanaan menilai, meskipun gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 biasanya tidak menimbulkan kerusakan signifikan, keberulangannya dapat menjadi tanda adanya akumulasi energi di bawah permukaan bumi. Dengan begitu, potensi gempa lebih besar di kemudian hari tidak bisa diabaikan.
Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) biasanya segera melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan kondisi masyarakat pascagempa. Imbauan juga diberikan agar masyarakat tetap tenang, tidak panik, namun senantiasa siap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Kesiapsiagaan menjadi faktor penting, mengingat Papua merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerentanan gempa tinggi di Indonesia. Edukasi mengenai jalur evakuasi, pembangunan rumah tahan gempa, hingga simulasi kebencanaan menjadi strategi yang terus ditekankan demi mengurangi risiko.
Dua gempa yang mengguncang Nabire pagi ini memang tidak menimbulkan kerusakan, tetapi menjadi pengingat nyata bahwa aktivitas seismik di kawasan Papua Tengah masih sangat aktif dan perlu mendapat perhatian serius. []
Diyan Febriana Citra.