Pasokan UNRWA Dihentikan, Gaza Terancam Lumpuh

GAZA — Pemerintah Israel menghentikan pasokan listrik dan air ke fasilitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza.
Langkah ini diambil setelah Israel menuduh sejumlah pegawai UNRWA terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada akhir 2023—tuduhan yang dibantah keras oleh badan kemanusiaan tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak tudingan tersebut dan menyatakan bahwa UNRWA tetap memegang prinsip netralitas dalam menjalankan tugas kemanusiaannya.
Dalam pernyataan resminya, PBB menegaskan bahwa larangan Israel terhadap operasional UNRWA justru menghambat upaya bantuan kemanusiaan di tengah krisis yang memburuk di Gaza.
“UNRWA adalah badan yang memiliki peran vital dalam menyalurkan bantuan bagi jutaan warga Palestina yang terdampak konflik. Kami menyerukan kepada Israel agar tidak menghalangi operasi kemanusiaan,” demikian pernyataan juru bicara PBB, Rabu (16/7/2025).
Konflik yang terus berkecamuk sejak Oktober 2023 telah menewaskan hampir 58.500 warga Palestina, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak Pengeboman udara dan darat tanpa henti oleh militer Israel menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan fasilitas publik di Gaza, menyebabkan kelangkaan pangan, air bersih, serta merebaknya penyakit.
Krisis kemanusiaan ini memaksa masyarakat Gaza semakin bergantung pada bantuan UNRWA sebagai satu-satunya jalur distribusi bantuan yang tersisa.
Namun, dengan terputusnya akses listrik dan air, layanan vital seperti rumah sakit darurat, dapur umum, dan tempat penampungan kini berada di ambang kolaps.
Sementara itu, tekanan terhadap Israel dari komunitas internasional terus meningkat. Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan kasus dugaan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang diajukan oleh sejumlah negara anggota PBB.
Namun, hingga saat ini, Israel tetap menolak seruan gencatan senjata dari dunia internasional dan terus melanjutkan operasi militernya di Gaza. []
Nur Quratul Nabila A