Patung Penyu di Alun-alun Gadobangkong Rusak, Pemprov Jabar Klarifikasi Anggaran Rp 15,6 Miliar

SUKABUMI – Patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah mengalami kerusakan. Patung tersebut dikabarkan dibangun dengan anggaran fantastis sebesar Rp 15,6 miliar, yang kemudian diklarifikasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat, Indra Maha, menegaskan bahwa dana sebesar Rp 15,6 miliar bukan hanya untuk pembangunan patung penyu, melainkan untuk keseluruhan kompleks alun-alun di kawasan tersebut.
Indra menjelaskan bahwa dana yang digelontorkan mencakup berbagai fasilitas, antara lain patung penyu, sarana dan prasarana seperti selfie deck, leuit (lumbung padi tradisional), dan gedung kuliner.
Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk pekerjaan pengembangan kawasan (site development) yang meliputi plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran drainase, dan papan petunjuk (signage). Total luas area yang ditata mencapai 9.812 meter persegi.
“Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa anggaran Rp 15,6 miliar hanya untuk membangun patung penyu adalah keliru,” ujar Indra dalam keterangan resminya, Kamis (6/3/2025).
Terkait spekulasi bahwa patung tersebut terbuat dari kardus, Indra menegaskan bahwa patung penyu dibuat dari bahan resin berkualitas tinggi. Kardus hanya digunakan sebagai cetakan dalam proses pembentukan, sementara bambu digunakan sebagai penyangga.
“Bukan patungnya yang terbuat dari kardus, tetapi kardus digunakan sebagai bahan pembentuk,” jelasnya.
Indra juga mengungkapkan bahwa kerusakan pada patung diduga akibat ulah pengunjung yang menaiki bagian tempurungnya. Padahal, alun-alun telah menyediakan selfie deck di bawah payung untuk berfoto tanpa harus menyentuh patung tersebut.
“Pada praktiknya, patung penyu tidak hanya menjadi objek foto, tetapi juga diduduki oleh beberapa pengunjung hingga mengalami kerusakan,” katanya.
Indra menambahkan bahwa proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong telah selesai sejak lama dan diserahterimakan dari pemerintah provinsi ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada 12 September 2024. Sebelumnya, pada Maret 2024, kawasan tersebut sempat terdampak banjir rob akibat gelombang pasang yang menyebabkan taman tergenang air selama lima hari.
“Pada saat bencana terjadi, masih dalam masa pemeliharaan, sehingga kontraktor melakukan perbaikan sebelum diserahterimakan,” ujarnya.
Setelah viralnya berita mengenai kerusakan patung penyu, Disperkim Jawa Barat telah meminta kontraktor untuk segera melakukan perbaikan. Indra berharap masyarakat dapat lebih peduli dalam menjaga fasilitas publik agar tetap berfungsi dengan baik.
“Kami ingin fasilitas ini dijaga bersama sebagai bagian dari kebanggaan masyarakat Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A