Paus Leo XIV Desak Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza

VATIKAN — Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Leo XIV, mendesak Israel untuk membuka akses masuk bantuan kemanusiaan dalam jumlah memadai ke Jalur Gaza.
Seruan ini disampaikan Sri Paus dalam audiensi umum pada Rabu (21/5/2025), di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat agresi dan pengepungan militer yang terus berlangsung di wilayah kantong Palestina tersebut.
“Situasi di Jalur Gaza sudah semakin mengkhawatirkan dan menyakitkan,” ujar Paus Leo XIV di hadapan ribuan jemaat yang hadir di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
“Saya menegaskan kembali desakan dari hati saya supaya bantuan kemanusiaan yang layak bisa masuk dan supaya operasi militer bisa diakhiri, karena harganya sangat mahal dan harus dibayar oleh anak-anak, lansia, dan orang sakit.”
Pernyataan tersebut datang menyusul laporan bahwa otoritas Israel berencana memulai kembali pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Axios, Barak Ravid, yang mengutip seorang pejabat senior Israel pada awal pekan ini. Disebutkan pula bahwa distribusi bantuan akan dikelola oleh organisasi Gaza Humanitarian Fund (GHF) yang berbasis di Amerika Serikat.
Meskipun upaya diplomatik untuk menghentikan perang masih berlangsung, militer Israel (IDF) pekan lalu meluncurkan operasi baru di Gaza yang diberi nama Gideon’s Chariots atau “Kereta Perang Gideon”. Dalam pernyataan resminya, IDF menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk “sepenuhnya menghancurkan” kelompok Hamas.
Serangan ini terjadi di tengah negosiasi yang difasilitasi oleh Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Namun, hingga saat ini, belum ada kesepakatan konkret yang tercapai. Israel menuduh Hamas menolak proposal gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat pada awal Maret lalu.
Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk setelah Israel memutus pasokan listrik ke instalasi penyulingan air laut serta melarang masuknya truk-truk bantuan kemanusiaan sejak awal Maret 2025. Dampaknya, ratusan ribu warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, kini menghadapi ancaman kelaparan akut.
Paus Leo XIV sebelumnya telah beberapa kali menyuarakan keprihatinan terhadap penderitaan rakyat Palestina. Dalam pernyataan terpisah pekan lalu, beliau menyebut bahwa “anak-anak dan lansia di Gaza kini terancam kelaparan jika situasi terus berlanjut tanpa campur tangan nyata dari komunitas internasional”.
Vatikan kembali menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mengedepankan jalan damai demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil. []
Nur Quratul Nabila A