PEDA 2025 di Kutai Barat Tunjukkan Terobosan Pertanian Berbasis Teknologi

KUTAI BARAT – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, menyampaikan apresiasinya atas perkembangan signifikan lahan pertanian di Kabupaten Kutai Barat yang menjadi lokasi Gerak Teknologi (Gertek) Pertanian dalam rangkaian Pekan Daerah (PEDA) XI Petani Nelayan Tahun 2025.

Hal itu disampaikannya saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi Gertek di Taman Budaya Sendawar, Kecamatan Barong Tongkok, Kamis (26/6/2025). Dalam kesempatan tersebut, Seno mengungkapkan bahwa dua bulan sebelumnya, lahan seluas lima hektare itu masih dalam kondisi kosong. Kini, lahan tersebut telah ditanami berbagai jenis tanaman palawija, dan sebagian bahkan telah memasuki masa panen. “Semua tanaman palawija tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Ini menunjukkan keberhasilan besar,” ujar Seno Aji.

Wagub didampingi sang istri, Wahyu Hernaningsih Seno, serta Bupati Kutai Barat Frederick Edwin bersama Ketua TP PKK Maria Christina Mozes Edwin. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel dan Ketua Umum Panitia PEDA 2025, Ujang Rachmad. Rombongan bersama-sama menyusuri area demplot yang menjadi lokasi demonstrasi penerapan teknologi pertanian.

Menurut Seno Aji, kondisi tanah di Kutai Barat sangat subur dan memiliki potensi besar untuk dijadikan kawasan percontohan pertanian terpadu di Kalimantan Timur. Ia menyebut penambahan kapur untuk menetralkan keasaman tanah sebagai langkah lazim, mengingat sebagian besar wilayah Kaltim memang memiliki pH tanah yang tinggi.

Ia pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Barat atas keberhasilan penyelenggaraan PEDA XI 2025. Menurutnya, capaian tersebut tidak lepas dari kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, instansi teknis, dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pertanian, baik di level kabupaten maupun provinsi. “Harapan kita, Kalimantan Timur dapat benar-benar mencapai swasembada pangan, sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.

Wagub berharap agar hasil dari ajang PEDA ini dapat ditularkan ke seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. Inovasi, teknologi, dan rekomendasi yang diperoleh dari para pelaku utama sektor pertanian dalam kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan secara lebih luas, guna memperkuat kemandirian pangan daerah.

PEDA 2025 dinilai sebagai momentum penting untuk meneguhkan semangat kolaborasi dan inovasi di sektor pertanian, serta menjadi fondasi dalam mendorong daya saing dan ketahanan pangan di Bumi Etam. [] Penulis: Nur Quratul Nabila  | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *