Peduli UKM, Razali Kunjungi Perajin Gentong di Sei Nipah

DIALOG : Anggota DPRD Mempawah, Razali, SH berdialog dengan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Desa Sungai Nipah, pada Senin (9/6/2025). (Foto : Istimewa)
MEMPAWAH, PRUDENSI.COM-Sebagai bentuk kepedulian kepada pelaku usaha kecil menengah (UKM) perajin gentong semen di Desa Sungai Nipah, anggota DPRD Kabupaten Mempawah, Razali, SH, menyerap aspirasi serta melakukan kunjungan pada Senin (9/6/2025).
Anjangsana tersebut bertujuan guna memastikan kondisi dan keinginan para pelaku usaha kecil menengah (UKM), khususnya perajin gentong semen, yang telah berjalan puluhan tahun.
Kunjungan ini menjadi ajang dialog terbuka antara legislator dan warga. Para perajin pun memanfaatkannya untuk menyampaikan tantangan dan kendala yang sedang mereka hadapi.
Salah satunya, para pelaku usaha tradisional mengeluhkan penurunan permintaan gentong semen akibat persaingan dengan produk berbahan fiber yang dinilai lebih ringan dan mudah diproduksi massal. Kondisi ini dinila mengancam kelangsungan usaha perajin lokal yang selama ini menggantungkan hidup dari kerajinan gentong.
Razali pun menyimak dengan baik seluruh yang disampaikan para perajin lokal. Menurutnya, Persaingan dari produk fiber membuat usaha perajin gentong semen semakin sulit.
“Ini aspirasi yang sangat penting dan harus ditindaklanjuti,” ujar Razali disela-sela kunjungannya.
Razali yang juga ketua Fraksi PKB di DPRD Mempawah itu menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan program pengadaan gentong semen sebagai fasilitas penampungan air hujan bagi masyarakat. Menurutnya, selain berfungsi sebagai sarana penyediaan air bersih, program tersebut juga bisa membuka pasar baru bagi produk lokal.
“Kita bisa bantu dua pihak sekaligus, masyarakat yang butuh air bersih dan perajin yang butuh pasar. Ini solusi konkret yang layak diperjuangkan,” kata Razali yang juga ketua DPC PKB Mempawah.
Ia menegaskan pentingnya dukungan terhadap pelaku UMKM agar mereka mampu bertahan di tengah arus perubahan industri. Razali juga berencana menyampaikan langsung usulan ini kepada instansi terkait di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Melalui dorongan program pengadaan berbasis kebutuhan masyarakat dan potensi lokal, Razali berharap agar usaha tradisional seperti perajin tempayan di Sungai Nipah bisa kembali bergeliat dan berdaya saing di pasar.
“UMKM adalah penopang ekonomi daerah. Jangan sampai mereka ditinggalkan dalam proses pembangunan,” tegasnya.(rac)