Peken Ijogading Jembrana Sepi Pascarelokasi, Puluhan Kios dan Los Tak Difungsikan

JEMBRANA – Aktivitas perdagangan di Peken Ijogading, Kabupaten Jembrana, kembali sepi usai berakhirnya masa relokasi Pasar Umum Negara. Dari tiga lantai bangunan pasar, hanya lantai pertama dan halaman parkir yang masih aktif digunakan oleh pedagang pada pagi hari, sementara lantai dua dan tiga nyaris tak menunjukkan tanda-tanda aktivitas niaga.

Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Diskop UKMP) Jembrana, dari total 88 kios yang tersedia di Peken Ijogading, hanya 17 kios yang aktif digunakan.

Sementara itu, dari 120 unit los, hanya 44 yang beroperasi. Sebaliknya, jumlah pedagang insidentil—yakni pedagang tanpa tempat tetap dan belum memiliki Surat Keterangan Retribusi (SKR)—justru tercatat mencapai 50 orang, seluruhnya berjualan di area halaman parkir.

Kepala Diskop UKMP Jembrana, I Komang Agus Adinata, mengakui bahwa tingkat hunian pasar menurun drastis setelah fungsi relokasi dicabut.

“Pasar ini sempat ramai saat dijadikan tempat relokasi selama pembangunan Pasar Umum Negara. Setelah masa relokasi berakhir, aktivitas niaga menurun,” ujarnya pada Kamis (1/5/2025).

Adinata menambahkan bahwa beberapa pedagang insidentil tetap bertahan karena telah memiliki basis pelanggan tetap. Mereka biasanya berjualan dari pagi hingga siang di halaman parkir pasar.

Kondisi lantai dua dan tiga pun masih memprihatinkan. Padahal, beberapa kios dan los di lantai tersebut telah memiliki pemilik sah dan terdaftar sebagai wajib retribusi. Minimnya aktivitas ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Menanggapi kondisi tersebut, Adinata menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah penataan. Menurutnya, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan telah memasukkan revitalisasi Peken Ijogading dalam agenda pascaprogram prioritas 100 hari kerja.

“Lantai dua direncanakan akan diisi pedagang barang spesifik seperti elektronik, sementara lantai tiga tetap difungsikan sebagai pusat hiburan seperti sebelumnya,” jelasnya.

Langkah aktivasi kembali pasar tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas pasar tradisional, serta mengembalikan fungsinya sebagai pusat ekonomi lokal di tengah pesatnya perkembangan pasar modern di Jembrana. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *