Pelajar Hilang Terseret Arus Ciujung

LEBAK — Aktivitas berenang di aliran Sungai Ciujung kembali menimbulkan korban. Dua pelajar dilaporkan hilang terseret arus pada Selasa (09/12/2025) siang dalam dua insiden terpisah yang terjadi di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Peristiwa ini menambah daftar panjang kejadian anak tenggelam yang kerap terjadi di wilayah sungai tersebut, terutama saat cuaca tidak menentu.

Insiden pertama terjadi di Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar. Seorang pelajar bernama Takmudin (13) hanyut saat tengah berenang bersama empat teman sebayanya sepulang sekolah. Mereka awalnya sekadar bermain air di tepian sungai, namun situasi berubah cepat ketika arus mendadak menguat.
“Namun satu anak diduga terseret arus,” jelas Plt Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Lebak, M. Gunawan, saat ditemui di lokasi.

Setelah menerima laporan warga, tim SAR gabungan langsung dikerahkan. Pencarian dilakukan hingga radius lima kilometer dari titik awal hilangnya korban, menggunakan perahu karet untuk menyisir setiap bagian sungai yang berpotensi menjadi lokasi tersangkutnya tubuh korban. Namun hingga hari pertama operasi pencarian, hasilnya masih nihil.
“Hingga operasi hari pertama, pencarian masih nihil,” kata Gunawan.

Di saat pencarian untuk Takmudin berlangsung, BPBD Lebak menerima laporan lain dari Kecamatan Warunggunung. Kejadian serupa menimpa seorang pelajar lain bernama Ilham (15) di Desa Banjarsari. Bedanya, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah hanyut terbawa arus Sungai Ciujung.
“Informasi dari Warunggunung juga ada terjadi kejadian yang hanyut, ditemukan oleh warga sekitar, dalam keadaan sudah meninggal dunia,” ujar Gunawan.

Dua insiden tersebut memunculkan kembali kekhawatiran masyarakat mengenai keselamatan anak-anak yang kerap berenang di sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Sungai Ciujung dikenal memiliki arus yang tidak stabil, terutama saat debit air meningkat akibat hujan di bagian hulu. Kondisi tersebut sering kali tidak disadari oleh para pelajar yang menjadikan sungai sebagai tempat bermain setelah pulang sekolah.

Selain operasi pencarian, petugas juga memberikan imbauan kepada warga di sepanjang bantaran sungai agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat memasuki musim hujan. Pemerintah daerah dan aparat desa diminta memperketat pengawasan serta memasang tanda peringatan di titik-titik rawan.

Hingga laporan ini disusun, pencarian terhadap Takmudin masih dilanjutkan, sementara keluarga Ilham telah menerima jenazah korban untuk proses pemakaman. Tim SAR tetap bersiaga untuk melanjutkan upaya penyisiran hingga korban ditemukan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *