Pelajar SMK di Pati Meninggal Dunia Usai Jadi Korban Tawuran

PATI — Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial BA (17) meninggal dunia setelah menjadi korban dalam aksi tawuran antarpelajar yang terjadi pada Jumat (9/5/2025) siang di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. BA sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Soewondo Pati selama empat hari, namun dinyatakan meninggal pada Selasa dini hari (13/5/2025).

Kabar duka ini dibenarkan oleh Kasihumas Polresta Pati, Ipda Hafid Amin. Ia menyebut bahwa korban sebelumnya sempat menjalani operasi dan penanganan intensif.

“Iya, betul [meninggal dunia]. Dan ini masih dalam pendalaman,” ujar Ipda Hafid melalui pesan singkat pada Rabu malam (14/5/2025).

Insiden tawuran tersebut terjadi di Jalan Raya Pati–Gembong, tepatnya di Desa Muktiharjo, Kecamatan Gembong, sekitar pukul 12.05 WIB. Aksi kekerasan itu sempat terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam peristiwa itu, BA mengalami luka berat di bagian kepala, sedangkan dua pelajar lainnya mengalami luka ringan.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Tim Reserse Kriminal Polresta Pati bergerak cepat dan mengamankan enam remaja yang diduga terlibat dalam aksi tawuran, hanya beberapa jam setelah kejadian, yakni pada Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, satu orang telah ditetapkan sebagai Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), sementara lima lainnya masih dalam proses pendalaman,” jelas Hafid.

Kondisi korban sempat dilaporkan stabil pada hari kejadian. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo, menyampaikan bahwa BA kala itu masih dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi saat dibawa ke rumah sakit.

“Korban luka berat telah dirujuk ke RSUD Soewondo Pati untuk menjalani tindakan medis. Saat itu korban masih sadar dan bisa diajak bicara,” ungkap Heri.

Namun, kondisinya memburuk dan tidak tertolong. Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami kasus ini serta menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain yang turut bertanggung jawab dalam aksi kekerasan tersebut.

Pihak kepolisian juga mengimbau seluruh pihak, khususnya lingkungan sekolah dan keluarga, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak usia remaja demi mencegah terulangnya peristiwa serupa. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *