Pelatih Taekwondo Dipukul Pengendara Lawan Arah
JAKARTA – Aksi kekerasan di jalan raya kembali menyita perhatian publik setelah sebuah video memperlihatkan seorang pelatih bela diri taekwondo dipukul oleh pengendara motor. Insiden tersebut terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video berdurasi singkat yang diunggah pada 19 November 2025 itu, terlihat seorang pria berpakaian serba hitam memukul wajah korban, tepat di bagian dagu. Korban yang diketahui merupakan pelatih taekwondo tampak tidak melakukan perlawanan dan hanya berusaha menghindar dari konflik yang lebih besar. Narasi dalam video menjelaskan bahwa korban mengalami beberapa luka akibat insiden itu, namun memilih tidak melawan dan segera melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke pihak berwajib.
Dari keterangan yang dihimpun, peristiwa itu bermula saat korban menegur pengendara motor yang melaju melawan arah di jalan permukiman. Teguran itu rupanya tidak diterima oleh pelaku, sehingga memicu tindakan agresif dan berujung pada pemukulan.
Kapolsek Jagakarsa, Kompol Nurma Dewi, membenarkan laporan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa kepolisian telah menerima laporan dari korban dan kini tengah melakukan upaya pencarian pelaku.
“(Korban) Lapor. Ya dicari orangnya (pelaku pemukulan),” ujar Nurma ketika dihubungi, Minggu (30/11/2025).
Nurma menjelaskan berdasarkan informasi awal, pemukulan terjadi karena pelaku tersulut emosi saat ditegur oleh korban atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan, yaitu melawan arus. Pelaku yang tidak terima kemudian melakukan kekerasan fisik.
“Pelaku lawan arus ditegur oleh korban dan nggak terima terjadi pemukulan,” ucap Nurma.
Pihak kepolisian kini melakukan penelusuran identitas pelaku dari rekaman video serta keterangan saksi di lokasi kejadian. Kasus ini tidak hanya menyoroti tindakan pelanggaran hukum berupa pemukulan, tetapi juga menggambarkan fenomena rendahnya toleransi dan kedisiplinan di jalan raya.
Masyarakat yang menyaksikan video tersebut banyak memberikan tanggapan, sebagian menilai korban telah bertindak bijak dengan tidak membalas, meskipun memiliki latar belakang bela diri. Sikap korban yang memilih jalur hukum dinilai sebagai contoh positif dalam menghadapi konflik di ruang publik.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus kepada pihak berwenang. Mereka menegaskan pentingnya menjaga etika berlalu lintas serta menghormati teguran ketika melakukan pelanggaran. []
Siti Sholehah.
