Pelestarian Olahraga Tradisional Masuk Program Strategis Dispora

ADVERTORIAL – Upaya menjaga warisan budaya melalui olahraga tradisional terus dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Melalui program sosialisasi yang menyasar sekolah-sekolah dan masyarakat, Dispora berkomitmen memastikan cabang-cabang olahraga tradisional tidak hanya dikenal, tetapi juga diwariskan kepada generasi muda. Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menyebutkan bahwa sosialisasi merupakan salah satu langkah strategis untuk menjaga eksistensi olahraga tradisional. Menurutnya, peningkatan minat masyarakat terhadap permainan yang kaya nilai budaya menjadi tujuan utama dari program tersebut.

“Melalui kami, sosialisasi sering dilakukan ke sekolah-sekolah dan ke masyarakat terkait olahraga tradisional. Tujuannya tentu untuk membudayakan olahraga masyarakat, khususnya olahraga tradisional, agar semakin dikenal dan populer di tengah masyarakat,” ujar Bagus saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Jumat, (08/08/2025).

Ia menjelaskan, olahraga tradisional bukan sekadar permainan, melainkan bagian dari identitas budaya yang memiliki nilai historis tinggi. Lebih dari itu, kegiatan ini juga mampu membangun kebersamaan dan mempererat hubungan sosial antarwarga.

“Kami ingin masyarakat kembali mengenal olahraga tradisional seperti menyumpit, begasing, berhadang, dan tarik tambang. Kalau saya lihat dan pantau, rata-rata RT di seluruh Kaltim menggelar pertandingan atau perlombaan ini, terutama saat perayaan 17 Agustus,” tambahnya.

Menurut Bagus, momentum Hari Kemerdekaan menjadi salah satu pendorong utama hidupnya kembali berbagai lomba tradisional. Tarik tambang, bakiak, lari karung, dan makan kerupuk menjadi hiburan sekaligus simbol kebersamaan di tingkat RT hingga kelurahan.

“Kegiatan seperti lari karung, makan kerupuk, dan lomba tradisional lainnya rata-rata dilaksanakan masyarakat. Artinya, mereka sudah mengetahui dan memahami bahwa olahraga tradisional ini memang lebih dominan hidup di tengah masyarakat,” jelasnya.

Dispora Kaltim memandang, potensi pengembangan olahraga tradisional tidak boleh terbatas pada momen peringatan kemerdekaan saja. Dengan menggandeng sekolah, komunitas, hingga pemerintah desa, olahraga tradisional diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan.

Program sosialisasi yang dijalankan Dispora meliputi demonstrasi permainan, pelatihan singkat, dan penjelasan mengenai sejarah serta aturan main. Tujuannya agar peserta tidak hanya terlibat dalam permainan, tetapi juga memahami filosofi dan nilai di baliknya.

Olahraga tradisional, selain melestarikan budaya, juga terbukti mampu membentuk karakter, mengasah kerja sama tim, dan menjaga kebugaran fisik. Dispora optimistis, melalui pendekatan yang tepat, olahraga ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern.

Ke depan, jangkauan sosialisasi akan diperluas hingga ke desa-desa terpencil dan komunitas lokal yang belum tersentuh program. Bagus menegaskan, kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pelestarian ini.

Dengan semangat bersama, Dispora Kaltim berharap olahraga tradisional tidak hanya bertahan sebagai kenangan masa lalu, melainkan terus berkembang sebagai kebanggaan daerah dan identitas budaya masyarakat Kaltim. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *