Pembunuhan Calon Presiden Meksiko 1994 Kembali Jadi Sorotan

MEKSIKO – Setelah lebih dari tiga dekade menjadi misteri nasional, kasus pembunuhan calon presiden Meksiko tahun 1994, Luis Donaldo Colosio, kembali menjadi sorotan publik. Otoritas Meksiko baru-baru ini menangkap seorang mantan agen intelijen yang diduga terlibat dalam kasus yang mengguncang dunia politik negeri itu.

Menurut laporan AFP, Selasa (11/11/2025), tersangka yang ditangkap adalah Jorge Antonio Sánchez Ortega, mantan agen di Pusat Investigasi dan Keamanan Nasional (CISEN) – lembaga yang pada masa itu berfungsi mirip dengan Badan Intelijen Pusat (CIA) di Amerika Serikat. Sánchez Ortega ditangkap pada Sabtu (08/11/2025) di Tijuana, Baja California, kota yang juga menjadi lokasi pembunuhan Colosio, dan langsung dibawa ke hadapan hakim untuk pemeriksaan lanjutan.

Penangkapan ini membuka kembali lembaran lama yang selama ini penuh tanda tanya. Luis Donaldo Colosio, kandidat dari Partai Revolusioner Institusional (PRI), tewas ditembak pada 23 Maret 1994 saat tengah berkampanye di Tijuana. Kejadian itu mengguncang politik Meksiko dan menandai awal dari merosotnya dominasi PRI yang selama puluhan tahun memegang kekuasaan.

Dalam pidato terakhirnya sebelum dibunuh, Colosio sempat mengkritik para elite partai dan pejabat korup yang dianggap telah menjauhkan pemerintah dari rakyat. Pidato itu kini dianggap sebagai salah satu penyebab mengapa dirinya menjadi target politik.

Seperti halnya kasus pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, insiden ini memunculkan teori konspirasi yang tak kunjung padam. Banyak pihak meyakini bahwa Mario Aburto Martínez, pria yang divonis bersalah dan saat ini masih mendekam di penjara, bukanlah pelaku tunggal. Sejumlah teori menyebut adanya peran aparat keamanan, bahkan intelijen, dalam mengatur pembunuhan tersebut.

Sánchez Ortega sendiri disebut-sebut pernah diperiksa pada tahun 1994, namun dibebaskan keesokan harinya tanpa dakwaan. Kini, tiga puluh satu tahun kemudian, ia kembali ditangkap di bawah dugaan kuat bahwa dirinya memiliki peran lebih besar daripada yang pernah diungkap sebelumnya.

Meski begitu, otoritas Meksiko belum mengonfirmasi adanya bukti baru yang mendasari penangkapan kali ini. “Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Semua bukti sedang diverifikasi untuk memastikan validitas dan relevansinya,” kata salah satu pejabat pengadilan kepada AFP.

Penangkapan mantan agen intelijen ini disambut beragam reaksi di publik. Sebagian masyarakat melihatnya sebagai langkah maju dalam menegakkan keadilan bagi Colosio, sementara sebagian lainnya menilai pemerintah hanya berusaha mengalihkan perhatian dari isu politik domestik menjelang pemilu.

Kasus pembunuhan Colosio memang meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Meksiko. Ia dikenal sebagai sosok reformis muda yang berkomitmen mengubah wajah politik negaranya. Kini, setelah lebih dari tiga dekade, muncul harapan baru bahwa kebenaran yang lama tersembunyi akhirnya akan terungkap. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *