KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menaruh perhatian serius terhadap tantangan pelestarian tradisi budaya lokal yang kini mulai kehilangan keterlibatan generasi muda. Kekhawatiran ini mencuat dalam pelaksanaan Tasyakuran Sedekah Bumi yang digelar di Desa Loh Sumber pada Sabtu (24/05/2025), di mana terlihat minimnya partisipasi dari kalangan pemuda.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Camat (Sekcam) Loa Kulu, Khairuddinata, menegaskan bahwa regenerasi pelaku tradisi merupakan aspek penting dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya daerah. Ia mencatat bahwa dari tiga dusun yang biasanya menggelar acara bersih desa, kini hanya dua dusun yang masih melaksanakannya. “Keaktifan dari pemudanya ini yang sangat didorong agar terus mengembangkan perserikatan ke tradisi sedekah bumi atau bersih desa ini,” ungkap Khairuddinata.
Ia mengamati bahwa dominasi generasi tua dalam berbagai kegiatan budaya menjadi persoalan tersendiri. “Yang datang di sini ya kurang lebih lebih banyak yang tua-tua. Tadi yang ikrar belum ada yang muncul yang orang muda, masih orang tua-orang tua. Yang gantikan yang tua-tua ini kapan? Itu yang mungkin lebih didorong oleh pemerintah kecamatan,” katanya.
Sedekah Bumi atau Bersih Desa merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dan memiliki nilai spiritual serta sosial yang tinggi bagi masyarakat setempat. Namun, tanpa minat dan keterlibatan aktif dari generasi muda, tradisi ini dikhawatirkan akan memudar seiring waktu.
Khairuddinata menekankan bahwa peran pemerintah kecamatan tidak hanya sebatas memotivasi, tetapi juga berupaya menciptakan ruang kegiatan yang mampu mengajak pemuda untuk berkontribusi dalam kehidupan desa. “Kita cuma sebatas memotivasi kawan-kawan di desa itu apa yang ada potensi yang ada di desa itu dikembangkan jadi di rekrut anak-anak mudanya biar paling tidak ada kegiatan di desa itu jadi pemuda itu tidak menganggur terus, tidak melakukan hal yang tidak bermanfaat,” paparnya.
Lebih lanjut, keterlibatan pemuda juga diharapkan bisa memberikan sentuhan inovatif terhadap pelaksanaan acara budaya, sehingga menjadi lebih menarik dan memiliki potensi sebagai atraksi wisata lokal. Dari sini diharapkan lahir peluang ekonomi baru yang memberdayakan masyarakat secara lebih luas.
Pemerintah Kecamatan Loa Kulu juga aktif menyampaikan berbagai potensi desa, termasuk peran serta pemuda, kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan juga pihak-pihak di Ibu Kota Nusantara (IKN), agar dukungan terhadap pengembangan budaya lokal bisa terus berlanjut.
Dengan mendorong generasi muda untuk berperan serta dalam pelestarian budaya dan pembangunan desa, Pemerintah Kecamatan Loa Kulu berupaya menjadikan tradisi sebagai bagian integral dari identitas wilayah yang tetap hidup dan relevan dalam perkembangan zaman.
Penulis: Suryono