Pemimpin Valencia Akui Kesalahan Tangani Banjir Mematikan: 216 Korban Jiwa Picu Protes Warga
VALENCIA – Kepala daerah Valencia di Spanyol timur pada Jumat (15/11/2024) mengakui kesalahan dalam menangani banjir paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Banjir pada 29 Oktober tersebut tercatat menewaskan 216 orang di sana.
Kemarahan terhadap pihak berwenang karena dianggap salah urus sebelum dan sesudah banjir telah melanda Spanyol, yang memberikan tekanan khusus pada Pemimpin Valencia, Carlos Mazon.
“Saya tidak akan menyangkal kesalahan. Saya tidak akan mengelak dari tanggung jawab apa pun,” kata Carlos Mazon kepada parlemen daerah dalam pidatonya, dikutip dari AFP.
Banyak penduduk yang tinggal di kota-kota yang terendam lumpur mengeluh bahwa mereka tidak memiliki makanan dan air selama berhari-hari dan mengandalkan para sukarelawan, bukannya pemerintah, untuk mendapatkan bantuan.
Sebagai presiden regional, Mzon pun menyampaikan permohonan maaf kepada siapa pun yang merasa bahwa bantuan tidak datang atau tidak mencukupi.
Ketika ia berbicara, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung, mencemooh dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut pengunduran dirinya dan menyebutnya pembohong.
Pemerintah pusat bersikeras bahwa penyelamatan dan rekonstruksi yang mendesak harus didahulukan daripada menyelidiki kekurangan-kekurangan negara dan menuntut pertanggungjawaban politik segera.
Namun, Partai Sosialis tampaknya melanggar garis tersebut pada Jumat, menuntut Partai Populer yang konservatif untuk menggulingkan Mazon, membentuk pemerintahan regional baru untuk fokus pada pemulihan dan mengadakan pemilihan awal tahun depan.
Mazon sendiri menyatakan, dirinya akan memimpin pemulihan ini dengan tekad penuh dan tidak akan mencalonkan diri lagi pada tahun 2027 jika dia gagal.
Di negara Spanyol yang terdesentralisasi, pemerintah daerah memimpin tanggap bencana, namun pihak berwenang di Madrid dapat memasok sumber daya dan mengambil alih manajemen dalam kasus-kasus ekstrem.
Para kritikus mempertanyakan efisiensi sistem peringatan di wilayah Valencia, yang dalam beberapa kasus baru sampai ke telepon warga ketika air banjir sudah menggenangi kota-kota.
Pemerintah pusat yang dipimpin oleh Partai Sosialis mengatakan bahwa pemerintahan konservatif yang dipimpin oleh Mazon bertanggung jawab karena tidak mengeluarkan peringatan lebih awal. []
Nur Quratul Nabila A