Disperkim Galakan Pengentasan Kemiskinan
KUTAI KARTANEGARA – Realisasi Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah mencapai sebanyak 400 rumah. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Aidil, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan (Disperkim) Kukar pada Rabu (18/10/2023).
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Disperkim Kukar terus melakukan upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat yang kurang mampu.
Program bantuan sebanyak 1000 RTLH yang ditargetkan tuntas di 2023, dari program itu saat ini telah mencapai 400 rumah. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan program Karya Bakti TNI untuk perbaikan RTLH.
Plt Kepala Disperkim Kukar, Muhammad Aidil mengatakan, program ini menyasar kepada tempat tinggal yang tidak layak huni yang masuk di dalam data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) dari Kementerian sosial dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Sehingga kita menyasar rumah warga yang tidak layak huni dan sudah terverifikasi dari Dinas, Kecamatan, dan Desa/ Kelurahan,” kata Aidil, Rabu (18/10/2023).
Ia menyebut untuk program RTLH sampai sejauh ini sudah berjalan tahap awal ini untuk zona tengah ini sudah selesai. Dan akan dilanjutkan lagi di zona tiga untuk tahap duanya.
“Target kita 1000 rumah dengan anggaran 50 juta satu rumah bisa selesai akhir tahun 2023 ini. Sekarang sudah terlaksana sekitar 400 rumah di zona tengah ada di Tenggarong, Loa Kulu, Tenggarong Seberang dan Loa Janan,” jelasnya.
Adapun bantuannya dalam bentuk material dan pengerjaan langsung, tenaganya dibantu dari kegiatan Karya Bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selanjutnya akan dilaksanakan di zona pesisir dan zona hulu, pengerjaannya bersamaan mengingat waktunya sudah mepet.
“Harapannya dengan adanya program RTLH ini, minimal mengurangi jumlah kemiskinan di Kukar, karena salah satu poinnya adalah tempat tinggal yang layak huni,” pungkasnya.
Penulis: Suryono | Penyunting: Aji Utami