Pemkab Lebak Larang Study Tour Sekolah, Ini Alasannya

LEBAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak secara resmi melarang kegiatan study tour atau kunjungan belajar di luar sekolah bagi seluruh jenjang pendidikan di wilayahnya.
Kebijakan ini diterbitkan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan siswa di tengah kekhawatiran terkait penyebaran penyakit serta kondisi cuaca yang tidak menentu.
Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala Dindik Lebak Nomor 800/96 Dindik/Kab./V/2024 tentang Kegiatan yang Bersifat Konvensional pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lebak.
Kepala Dindik Kabupaten Lebak, Hari Setiono, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Pemerintah Provinsi Banten yang sebelumnya juga telah melarang kegiatan study tour ke luar wilayah Banten.
“Menyikapi kebiasaan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan kegiatan perpisahan, wisuda purnasiswa, karya wisata, dan study tour, kami memutuskan untuk melarang kegiatan tersebut demi keamanan dan kenyamanan siswa,” ujar Hari, Jumat (28/2/2025).
Dalam surat edaran tersebut, sekolah diminta untuk tidak mengadakan kegiatan yang berpotensi membebani siswa dan orang tua, baik dari segi finansial maupun keamanan. Selain itu, sekolah juga dilarang menjadi koordinator tabungan siswa untuk kegiatan semacam itu.
“Kegiatan perpisahan atau wisuda purnasiswa tidak boleh menjadi kewajiban bagi siswa, dan jika tetap dilaksanakan, harus berlangsung di lingkungan sekolah tanpa membebani orang tua,” tambahnya.
Kebijakan ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian orang tua menyambut baik langkah tersebut karena dinilai mampu menghindarkan siswa dari potensi risiko dan beban ekonomi yang berlebihan.
“Saya setuju dengan kebijakan ini karena dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan juga mengurangi beban finansial bagi kami sebagai orang tua,” ujar Lina, seorang warga Rangkasbitung.
Dengan diterapkannya aturan ini, Dindik Lebak berharap lingkungan sekolah tetap aman, kondusif, dan nyaman bagi siswa serta mampu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. []
Nur Quratul Nabila A