Pemprov Kalbar dan Bank Kalbar Sediakan KUR untuk ASN

PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) gencar mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pensiun agar tetap produktif dan mandiri secara ekonomi.

Program ini hadir melalui skema pinjaman usaha dengan bunga rendah. Harapannya, para pensiunan bisa memulai atau mengembangkan wirausaha dan berkebun sebagai wujud kontribusi baru bagi masyarakat.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa masa pensiun bukanlah akhir, melainkan awal dari babak kehidupan baru.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara pembekalan pensiun yang diadakan Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kalbar dan Bank Kalbar.

“Pensiun bukanlah akhir dari kontribusi seorang ASN, melainkan awal dari perjalanan baru yang dapat dimanfaatkan untuk beraktivitas produktif. Pemprov Kalbar bersama Bank Kalbar telah menyiapkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah bagi pensiunan ASN yang ingin memulai usaha atau mengembangkan potensi yang dimiliki,” kata Norsan.

Dengan adanya fasilitas finansial yang mudah diakses, Norsan meyakinkan para pensiunan tidak perlu cemas akan masa depan.

Skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalbar ini dirancang khusus untuk mempermudah akses permodalan usaha. Para pensiunan pun bisa fokus mengembangkan kegiatan ekonomi sesuai minat dan keahlian.

“Bank Kalbar menyediakan pinjaman dengan bunga sangat terjangkau. Ini peluang besar bagi pensiunan untuk mulai usaha kecil, berkebun, atau kegiatan produktif lainnya. Namun saya ingatkan, sebelum memulai, pikirkan matang-matang jenis usaha yang ingin dijalankan. Jangan sampai salah pilih hingga modal habis, usaha tidak berjalan,” imbuhnya.

Gubernur Norsan juga menekankan bahwa pengalaman dan keterampilan yang didapat selama menjadi ASN adalah modal besar yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pasca-pensiun.

Para pensiunan bisa memilih berbagai bidang usaha yang relevan, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, hingga usaha rumahan.

“Kami ingin para pensiunan tetap semangat, produktif, dan terus berkarya. Jangan berhenti hanya karena sudah tidak aktif di pemerintahan. Justru inilah saatnya menunjukkan kemampuan dalam bidang lain yang bisa membawa manfaat lebih luas,” jelas Norsan.

Dalam acara yang sama, Kepala BKSDM Kalbar, Ani Sofyan, menyampaikan bahwa sebanyak 358 ASN di Kalimantan Barat akan pensiun pada tahun 2026. Mereka berasal dari berbagai tingkatan, dari pejabat eselon hingga staf pelaksana.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap pensiunan ASN tidak hanya menikmati masa tua, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru, menjadi inspirasi di masyarakat, serta turut berperan dalam pembangunan daerah,” pungkas Ani.

Melalui dukungan pembekalan yang menyeluruh dan akses modal yang memadai, Pemprov Kalbar yakin bahwa para pensiunan ASN dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Hal ini membuktikan bahwa pengabdian tidak berhenti setelah masa dinas berakhir.

Syarat dan Langkah Mengajukan KUR untuk Pensiunan ASN

Bagi Anda ASN yang tertarik mengajukan pinjaman usaha KUR dari Bank Kalbar, berikut adalah beberapa syarat dan langkah umum yang perlu Anda ketahui.

Namun, Anda tetap disarankan untuk melakukan konfirmasi langsung ke Bank Kalbar atau BKSDM Kalbar untuk informasi yang lebih akurat.

Syarat Umum Pengajuan:

  • Status Pensiunan atau Pra-Pensiun ASN: Sudah pensiun atau akan pensiun dalam waktu dekat, dibuktikan dengan SK pensiun/SK pemberhentian.
  • Rencana Usaha yang Jelas: Memiliki rencana usaha yang akan dijalankan, seperti usaha dagang, pertanian, peternakan, atau jasa.
  • Usaha Bersifat Produktif: Pinjaman digunakan untuk kegiatan ekonomi yang menghasilkan, bukan untuk konsumsi pribadi.
  • Dokumen Identitas: KTP, KK, dan NPWP (jika ada).
  • Dokumen Keuangan Tambahan: Rekening koran 3 bulan terakhir, slip gaji terakhir, atau surat keterangan dari instansi terkait.
  • Surat Keterangan Bebas Tanggungan: Jika tidak memiliki pinjaman di tempat lain atau surat persetujuan atasan jika masih dalam proses pensiun.

Langkah-Langkah Pengajuan:

  • Konsultasi Awal: Datangi kantor cabang Bank Kalbar atau hubungi layanan pelanggan untuk konsultasi.
  • Pengajuan Berkas: Siapkan dan serahkan semua dokumen persyaratan.
  • Wawancara & Survei: Pihak bank akan melakukan wawancara dan survei ke lokasi usaha.
  • Analisis Kredit: Bank menilai kelayakan pinjaman, besaran dana, dan tujuan usaha.
  • Penandatanganan Perjanjian Kredit: Jika disetujui, Anda akan menandatangani akad kredit dan dana akan dicairkan.
  • Monitoring Usaha: Beberapa bank menerapkan pendampingan untuk memantau perkembangan usaha.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

WELLINGTON — Kasus medis tak biasa terjadi di Selandia Baru setelah seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun menelan hingga 100 magnet kecil berkekuatan tinggi yang dibelinya melalui platform belanja daring Temu. Aksi berbahaya tersebut berujung pada operasi besar setelah magnet-magnet itu menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuhnya. Remaja itu semula dibawa ke Rumah Sakit Tauranga, Pulau Utara, karena mengalami nyeri perut selama empat hari. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menemukan adanya kumpulan magnet di dalam usus. “Dia mengungkapkan telah menelan sekitar 80–100 magnet berkekuatan tinggi (neodymium) berukuran 5×2 milimeter sekitar satu minggu sebelumnya,” tulis laporan di New Zealand Medical Journal, Jumat (24/10/2025). Magnet neodymium tersebut sejatinya sudah dilarang beredar di Selandia Baru sejak 2013 karena risiko keselamatan yang tinggi, terutama bagi anak-anak. Namun, laporan mengungkapkan bahwa remaja ini masih bisa membelinya secara daring melalui Temu, salah satu platform e-commerce asal Tiongkok yang tengah populer secara global. Hasil sinar-X memperlihatkan magnet-magnet itu menggumpal membentuk empat garis lurus di dalam perut sang remaja. “Ini tampaknya berada di bagian usus yang terpisah namun saling menempel akibat gaya magnet,” ujar pihak medis. Kondisi itu menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan, di empat area usus halus dan sekum, bagian dari usus besar. Tim dokter bedah kemudian melakukan operasi pengangkatan jaringan mati sekaligus mengeluarkan seluruh magnet dari tubuh pasien. Setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari, remaja tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Dalam laporan medisnya, dokter Binura Lekamalage, Lucinda Duncan-Were, dan Nicola Davis menulis bahwa kasus ini menjadi pengingat bahaya besar yang bisa timbul dari akses bebas anak-anak terhadap produk berisiko di pasar online. “Kasus ini tidak hanya menyoroti bahaya konsumsi magnet, tetapi juga bahaya pasar daring bagi populasi anak-anak kita,” tulis mereka. Selain itu, para ahli juga memperingatkan kemungkinan komplikasi jangka panjang akibat insiden ini, termasuk sumbatan usus, hernia perut, serta nyeri kronis yang dapat muncul di kemudian hari. Menanggapi laporan tersebut, pihak Temu menyampaikan penyesalan dan berjanji akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami telah meluncurkan tinjauan internal dan menghubungi penulis artikel New Zealand Medical Journal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Temu dalam pernyataan resminya. Namun, Temu menyebut belum dapat memastikan apakah magnet yang digunakan anak tersebut benar-benar dibeli melalui platform mereka. “Meskipun demikian, tim kami sedang meninjau daftar produk yang relevan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan keselamatan setempat,” tambahnya. Temu, yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok, beberapa kali dikritik di pasar internasional, termasuk di Uni Eropa, karena dinilai belum cukup tegas dalam menyaring produk berbahaya atau ilegal yang beredar di platformnya. Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas belanja dan penggunaan internet oleh anak-anak, sekaligus menjadi peringatan bahwa satu klik di dunia digital bisa berujung pada konsekuensi serius di dunia nyata.