Pemprov Kaltara Tetapkan Status Tanggap Darurat, Antisipasi Dampak Kesehatan Pasca Banjir

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) menetapkan status tanggap darurat dan siap siaga bencana menyusul bencana banjir yang melanda tiga kabupaten sekaligus, yakni Bulungan, Nunukan, dan Malinau.
Status ini berlaku hingga 31 Desember 2025 dan menjadi dasar bagi perangkat daerah untuk mengaktifkan skema penanganan bencana secara lintas sektor.
Salah satu sektor yang mendapat atensi khusus adalah bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara mengantisipasi kemungkinan munculnya penyakit pascabanjir seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga penyakit kulit yang kerap mewabah di daerah terdampak banjir.
“Kami berharap tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB). Hingga saat ini belum ada laporan kasus, tetapi kami tetap melakukan langkah-langkah antisipatif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, Usman, saat dikonfirmasi di Tanjung Selor, Selasa (27/5/2025).
Menurut Usman, standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan tetap dijalankan, terutama di wilayah-wilayah terdampak langsung.
Ia menambahkan bahwa upaya preventif telah dilakukan sejak awal, termasuk melalui fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas yang diperintahkan siaga.
“Besok tim kami akan turun langsung ke Kecamatan Peso untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak. Kami ingin memastikan bahwa potensi munculnya penyakit bisa dicegah sejak dini,” tegasnya.
Selain itu, Dinkes Kaltara telah menyiapkan logistik obat-obatan dan alat kesehatan yang diperlukan untuk respons cepat di lokasi.
Koordinasi lintas dinas juga terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan dan menjangkau daerah yang terisolasi akibat akses jalan yang terganggu banjir.
Penetapan status tanggap darurat di tingkat provinsi menjadi pijakan hukum bagi percepatan pengambilan kebijakan serta mobilisasi bantuan dan sumber daya.
Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diminta menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan rencana kontinjensi bencana yang telah disusun sebelumnya.
“Kami siap menjalankan peran kami sebagai bagian dari gugus tugas penanganan dampak bencana. Fokus utama kami adalah keselamatan warga dan pencegahan dampak kesehatan yang kerap timbul setelah banjir,” pungkas Usman.
Pemprov Kaltara juga terus memantau perkembangan cuaca serta menyiapkan sistem informasi terpadu untuk mempercepat distribusi informasi dan bantuan di seluruh wilayah terdampak. []
Nur Quratul Nabila A