Pemuda Pacitan Meninggal Usai Terjatuh dari Pohon Waru Setinggi 15 Meter
PACITAN — Seorang pemuda bernama Rehan Zafrai (22), warga Desa sekaligus Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari pohon waru setinggi sekitar 15 meter pada Kamis (23/10/2025). Insiden tragis tersebut terjadi saat Rehan bersama beberapa temannya tengah berburu burung sriti di kawasan perbukitan desa setempat.
Kapolsek Bandar, Iptu Diko, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika korban dan tiga rekannya memanjat pohon waru untuk mencari burung sriti yang sering bersarang di pepohonan tinggi. Burung jenis ini dikenal luas oleh masyarakat pedesaan karena kerap dianggap membawa keberuntungan bila bersarang di rumah warga.
“Pada saat di atas pohon, sesekali mereka berbincang. Teman korban mendengar bahwa korban Rehan sempat mengeluh perutnya sakit karena lapar,” ujar Iptu Diko, Jumat (24/10/2025).
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 09.00 WIB, salah satu saksi mendengar suara keras seperti benda jatuh dari ketinggian. Ketika mereka turun untuk memeriksa, terlihat Rehan sudah tergeletak di bawah pohon dengan kondisi tidak sadarkan diri.
“Warga segera mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju rumah duka. Namun setibanya di sana, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah barang bukti turut diamankan, di antaranya sebatang bambu sepanjang empat meter yang digunakan korban untuk memancing burung sriti di atas pohon.
“Kondisi korban saat diperiksa di rumah duka mengalami pendarahan di pelipis kanan, serta darah keluar dari mulut dan hidung,” kata Diko.
Hasil pemeriksaan medis menyebutkan bahwa korban mengalami luka benturan keras di kepala akibat jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain, polisi tetap melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kronologi lengkap kejadian.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di ketinggian tanpa perlengkapan pengaman. Pasalnya, banyak warga di pedesaan yang masih menggunakan cara tradisional saat mencari burung atau mengambil madu di pepohonan tinggi tanpa memperhatikan faktor keselamatan.
Kapolsek Bandar mengimbau masyarakat untuk selalu mempertimbangkan risiko dan mengutamakan keselamatan diri. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Gunakan alat pengaman dan jangan memanjat dalam kondisi lelah atau lapar,” pungkasnya. []
Siti Sholehah.
