Pemukim dan Tentara Israel Tembak Dua Pemuda Palestina Hingga Tewas

TEPI BARAT – Situasi di wilayah pendudukan Tepi Barat kembali memanas. Dua pemuda Palestina dilaporkan tewas dalam dua insiden terpisah yang memperlihatkan meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil di wilayah tersebut. Salah satu korban tewas ditembak oleh pemukim ilegal Israel di dekat Hebron, sementara seorang lainnya ditembak mati oleh tentara Israel dalam operasi militer di Nablus.

Kantor berita WAF, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (04/11/2025), mengidentifikasi korban pertama sebagai Ahmed Rubhi al-Atrash (19). Al-Atrash dikabarkan tewas setelah ditembak di kepala dari jarak dekat oleh seorang pemukim Israel di gerbang masuk utara wilayah Hebron pada Senin (03/11/2025) dini hari.

Saksi mata yang berbicara kepada WAF menyebutkan bahwa pasukan Israel yang berada di lokasi justru menghalangi paramedis Bulan Sabit Merah Palestina untuk memberikan pertolongan kepada korban. “Pasukan Israel mencegah paramedis mencapai lokasi hingga korban meninggal dunia,” ujar salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.

Setelah meninggal dunia, jenazah Al-Atrash dibawa pergi oleh otoritas Israel setelah keluarganya dipanggil untuk melakukan identifikasi. Hingga kini, belum ada penjelasan resmi terkait motif penembakan oleh pemukim ilegal tersebut.

Dalam kejadian terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Jamid Atef Hannani (17) meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya setelah ditembak oleh tentara Israel. Insiden itu terjadi pada Minggu (02/11/2025) malam, ketika pasukan Israel melancarkan operasi militer di area kota Beit Furik, sebelah timur Nablus.

Menurut keterangan Bulan Sabit Merah Palestina, Hannani mengalami luka tembak di bagian dada dengan peluru tajam. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Rafidia, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.

Kekerasan di Tepi Barat terus meningkat sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023. Data otoritas Palestina menunjukkan lebih dari 1.063 warga Palestina tewas dan sekitar 10.300 orang lainnya terluka akibat aksi militer dan serangan pemukim Israel yang terus berlangsung hingga kini.

Masyarakat internasional semakin menyoroti kondisi tersebut, terlebih setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina bersifat ilegal. Dalam putusannya, ICJ mendesak agar seluruh permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur segera dievakuasi.

Namun, seruan tersebut belum menunjukkan hasil. Kekerasan dan penindasan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan terus berlanjut, memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah lama terpuruk. Insiden penembakan dua pemuda Palestina terbaru ini menjadi simbol penderitaan yang tak kunjung berakhir di tanah yang terus bergejolak itu. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *