Pendampingan SPIP Libatkan 56 OPD dan Perwakilan Kecamatan di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus memperkuat sistem pengawasan internal melalui peningkatan implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Salah satu upaya konkret dilakukan dengan menggelar pendampingan pengisian kertas kerja penilaian mandiri SPIP terintegrasi tahun 2025.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Timur ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara dan diikuti oleh puluhan organisasi perangkat daerah (OPD) serta perwakilan kecamatan.
Acara dibuka secara resmi pada Kamis (29/05/2025) oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya integrasi sistem pengendalian untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
“Kegiatan pengisian kertas kerja SPIP ini menekankan pentingnya lingkungan pengendalian yang efektif, identifikasi dan pengelolaan risiko, serta pelaksanaan aktivitas pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi,” ujarnya.
Ahyani juga menyoroti peran strategis para asesor dari tiap OPD dalam menganalisis dan memberikan evaluasi secara objektif terhadap kelemahan sistem, sekaligus merumuskan perbaikan yang diperlukan.
Pendampingan pengisian kertas kerja ini melibatkan 56 OPD yang dijadwalkan mengikuti selama tiga hari, dari 29 hingga 31 Mei 2025. Setiap OPD mengutus tiga hingga lima asesor untuk menjamin pemerataan pemahaman dan kompetensi dalam mengisi 21 dokumen evaluasi.
“Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti proses pengisian ini dengan serius agar nilai SPIP Kabupaten Kutai Kartanegara dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Target kami minimal mencapai nilai level 3, yang menunjukkan peningkatan signifikan dari penilaian sebelumnya,” tambah Ahyani.
Lebih lanjut, Ahyani menjelaskan bahwa partisipasi aktif seluruh unit kerja dapat memperkuat sistem manajemen risiko sekaligus menjadi upaya deteksi dini terhadap potensi penyimpangan anggaran dan pelaksanaan program.
Sinergi lintas OPD yang dibangun selama kegiatan ini dianggap sebagai fondasi penting dalam memperkuat pengawasan internal secara menyeluruh, sekaligus menciptakan budaya kerja yang menjunjung tinggi integritas, efisiensi, dan tanggung jawab kepada publik.
Penulis: Suryono