Pendukung Tak Salahkan Trump soal Inflasi
WASHINGTON DC – Gelombang kenaikan harga kebutuhan pokok di Amerika Serikat mulai dirasakan langsung oleh para pendukung utama Presiden Donald Trump. Meskipun kondisi ekonomi menekan sebagian dari mereka, keyakinan terhadap kemampuan Trump mengatasi situasi tersebut tampak belum luntur. Para pendukungnya meyakini bahwa kebijakan Trump hanya membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil.
Di hadapan para pendukungnya, Trump kembali meminimalkan isu biaya hidup yang meningkat. Ia menyebut persoalan tersebut sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan. Pada Selasa (09/12/2025) waktu setempat, ratusan simpatisan—banyak di antaranya mengenakan topi rajut merah bertuliskan “Make America Great Again”—memadati Mount Airy Casino Resort di Pennsylvania untuk mendengar langsung pemaparan sang presiden mengenai agenda ekonominya.
Trump, yang sebelumnya mendapat tekanan dari Partai Republik agar lebih realistis dalam menanggapi isu inflasi, kini mulai mengakui adanya “masalah” keterjangkauan harga. Pekan lalu, ia sempat menyebut inflasi sebagai “penipuan”, namun kini pesannya bergeser menjadi upaya menegaskan bahwa pemerintahannya sedang bekerja keras menurunkan harga.
Di Pennsylvania, Trump disambut sorakan ketika ia mengklaim harga kebutuhan di Amerika telah turun “sangat drastis”. Ia juga kembali menuding pendahulunya, Joe Biden, sebagai penyebab kondisi ekonomi saat ini. Seorang wanita dari antara kerumunan bahkan berteriak, “Saya benci Joe Biden!”
Namun, meski sebagian pendukung mengakui beban hidup meningkat, mereka tetap enggan mengaitkan situasi tersebut dengan kebijakan presiden berusia 79 tahun itu. Brianna Shay (26), seorang administrator pendidikan publik yang hadir membawa poster “Trump Memberi Kita Harapan”, menyampaikan bahwa kondisi saat ini memang tidak mudah. “Secara pribadi, iya, harga memang tinggi saat ini… tetapi keadaan harus memburuk sebelum membaik,” ujarnya.
Shay juga menilai bahwa Trump membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki kondisi. “Dia baru menjabat sebagai presiden kurang dari setahun. Anda tahu dia tidak bisa memperbaiki semua itu dalam waktu kurang dari setahun,” kata dia.
Pendukung Trump lainnya, Tevin Dix, meyakini strategi ekonomi Trump, termasuk kebijakan tarif tinggi terhadap mitra dagang Amerika, akan membantu mengembalikan lapangan kerja. “Jika tarif terus diberlakukan dan mendorong negara-negara lainnya untuk mengembalikan lapangan kerja dan mempekerjakan lebih banyak warga Amerika,” ujarnya.
Walau jajak pendapat menunjukkan kepuasan publik terhadap Trump merosot akibat biaya hidup yang melonjak, sebagian besar pendukung yang hadir di Pennsylvania tetap memujinya. Mereka menilai kebijakan lain, termasuk tindakan keras terhadap imigran, sebagai alasan utama mempertahankan dukungan. []
Siti Sholehah.
