Pengejaran Berakhir, Tersangka Penembakan Kampus AS Bunuh Diri

JAKARTA – Penyelidikan intensif aparat keamanan Amerika Serikat terkait penembakan massal di Brown University, Rhode Island, akhirnya mencapai titik akhir yang tragis. Pria yang diyakini sebagai pelaku utama penembakan tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah buron selama beberapa hari. Kepolisian setempat memastikan bahwa pria tersebut mengakhiri hidupnya sendiri.

Insiden penembakan yang mengguncang kampus Brown University terjadi pada Sabtu (13/12/2025) waktu setempat. Saat itu, suasana kampus tengah dipenuhi mahasiswa yang sedang mengikuti ujian akhir semester. Seorang pria bersenjata senapan tiba-tiba memasuki salah satu gedung kampus dan melepaskan tembakan secara membabi buta.

Akibat serangan tersebut, dua mahasiswa tewas di lokasi kejadian, sementara delapan orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu korban yang dilaporkan dalam kondisi kritis. Aksi kekerasan ini langsung memicu kepanikan luas dan membuat aparat keamanan melakukan penguncian area kampus.

Setelah penembakan, pelaku berhasil melarikan diri, memicu operasi pencarian besar-besaran oleh aparat penegak hukum. Selama beberapa hari, kepolisian menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi dan menangkap tersangka. Sejumlah foto orang yang diduga kuat sebagai pelaku sempat dirilis ke publik guna membantu proses identifikasi.

Namun upaya pengejaran itu tidak berujung pada penangkapan. Kepolisian Providence akhirnya mengumumkan perkembangan penting pada Kamis (18/12/2025) waktu setempat. Seorang pria yang diyakini sebagai tersangka penembakan ditemukan telah meninggal dunia.

Kepala Kepolisian Providence, Oscar Perez, mengungkapkan bahwa pria tersebut adalah warga negara Portugal berusia 48 tahun dan merupakan mantan mahasiswa Brown University. Identitasnya diketahui bernama Claudio Neves-Valente.

“Dia mengakhiri hidupnya sendiri malam ini,” kata Perez dalam pernyataan resminya.

Menurut kepolisian, jasad Neves-Valente ditemukan di dalam sebuah unit penyimpanan di wilayah New Hampshire. Di lokasi tersebut, aparat juga menemukan dua senjata api yang diyakini berkaitan dengan insiden penembakan. Berdasarkan temuan sementara, pihak berwenang menyimpulkan bahwa pelaku bertindak seorang diri.

Wali Kota Providence, Brett Smiley, menyatakan bahwa berakhirnya pengejaran ini membawa kelegaan bagi warga setempat.

“Malam ini, warga Providence akhirnya dapat bernapas sedikit lebih lega,” ujarnya.

Selain keterkaitannya dengan penembakan di Brown University, penyelidikan juga mengarah pada dugaan bahwa pelaku yang sama bertanggung jawab atas penembakan fatal terhadap seorang pakar fisika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Insiden terpisah tersebut terjadi di kediaman korban di kawasan Boston.

“Penyelidikan yang dimulai di kota Providence… membawa kita pada keterkaitan tersebut,” ujar Perez, meski belum mengungkap detail lebih lanjut mengenai hubungan kedua kasus itu.

Hingga kini, motif di balik aksi penembakan yang menargetkan dua institusi pendidikan ternama tersebut masih belum diketahui secara pasti. Aparat menyatakan penyelidikan lanjutan tetap dilakukan untuk mengungkap latar belakang dan kemungkinan faktor psikologis pelaku.

Dua korban tewas di Brown University telah diidentifikasi sebagai Ella Cook, yang menjabat sebagai wakil presiden asosiasi Partai Republik di kampus tersebut, serta Muhkhammad Aziz Umurzokov, mahasiswa asal Uzbekistan yang bercita-cita menjadi dokter bedah saraf. Kepergian mereka meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, civitas akademika, dan masyarakat luas. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *