Pengendara Tersangkut Kabel WiFi, Kecelakaan Terjadi di Sleman

SLEMAN — Seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal yang nyaris merenggut nyawanya akibat tersangkut kabel WiFi yang menjuntai di tengah jalan. Peristiwa ini terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Korban, yang identitasnya tidak disebutkan, membagikan kronologi kejadian melalui akun Instagram merapi_uncover, yang kemudian viral dan menuai simpati serta kemarahan warganet.

“Hari ini aku kecelakaan tunggal di jalan Palagan. Leherku kesangkut kabel WiFi yang baru mau dipasang,” tulis korban.

Menurut penuturan korban, kabel tersebut semula membentang di atas jalan dan tidak mengganggu kendaraan di depannya.

Namun, saat ia melintas, kabel tiba-tiba jatuh dan melilit lehernya, menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan luka di leher, kedua tangan, punggung, serta kaki kanan. Sepeda motornya juga rusak parah.

Beruntung, nyawa korban dapat diselamatkan. Namun ia menegaskan pentingnya prosedur keselamatan dalam pemasangan kabel oleh petugas lapangan.

“Pesan buat semuanya, terutama petugas lapangan yang sering pasang kabel atau tali di jalan, sisakan setidaknya satu orang untuk mengatur lalu lintas. Karena kalau sudah kejadian seperti ini, bahayanya luar biasa.”

Fenomena kabel semrawut sudah lama menjadi sorotan di berbagai kota di Indonesia. Di banyak wilayah padat penduduk, kabel menjuntai rendah, menggantung sembarangan, bahkan melintang di jalan tanpa tanda peringatan.

Kondisi ini bukan hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga menimbulkan bahaya nyata bagi pengendara maupun pejalan kaki. Tak sedikit kasus serupa terjadi sebelumnya, di mana pengendara terjerat kabel hingga terjatuh atau mengalami cedera.

Tagar #KabelSemrawut kembali menggema di media sosial, dengan netizen mengecam kelalaian operator internet, kontraktor, maupun teknisi yang dinilai abai terhadap standar keselamatan kerja.

“Masang kabel kayak masang jemuran! Gak mikirin keselamatan orang lain!” tulis seorang pengguna.

“Kabel di Indonesia itu kayak jaring laba-laba. Tapi bahayanya bukan buat nyamuk, buat manusia!” sindir warganet lain.

Peristiwa ini memunculkan kembali tuntutan publik akan regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah terhadap pemasangan kabel di ruang publik. Infrastruktur digital seharusnya menjadi simbol kemajuan, bukan ancaman.

Pihak berwenang, termasuk dinas perhubungan dan komunikasi, didesak untuk memberikan sanksi tegas kepada perusahaan atau teknisi yang lalai.

Penggunaan rambu, penutup jalan sementara, serta personel pengatur lalu lintas wajib diterapkan dalam setiap pekerjaan pemasangan kabel.

“Satu nyawa pun terlalu mahal untuk ditebus dengan kabel murah yang dipasang asal-asalan,” tulis korban mengakhiri unggahannya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *