Penumpang Udara di Kalbar Turun 20,61 Persen, Ini Penyebabnya

PENUMPANG MENURUN : BPS Kalbar mencatat ada penurunan penumpang udara. (Foto : Istimewa)

PONTIANAK, PRUDENSI.COM-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang datang ke Kalimantan Barat pada Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 20,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Jumlah kedatangan penumpang angkutan udara pada Februari 2025 tercatat sebanyak 98.638 orang, turun dibandingkan Januari 2025 yang mencapai 124.248 orang,” kata Kepala BPS Provinsi Kalbar, Muh Saichudin, di Pontianak, Rabu, (9/4/2025).

Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat melalui moda transportasi udara mengalami peningkatan. Pada Februari 2025 tercatat sebanyak 114.174 orang melakukan keberangkatan, naik sebesar 8,76 persen dibandingkan Januari 2025 yang tercatat sebanyak 104.980 orang.

Adapun Kalimantan Barat memiliki enam bandara domestik yang menjadi pintu gerbang utama aktivitas penerbangan, yakni Bandara Supadio di Kubu Raya, Bandara Rahadi Oesman di Ketapang, Bandara Pangsuma di Kapuas Hulu, Bandara Tebelian di Sintang, Bandara Nanga Pinoh di Melawi, dan Bandara Singkawang di Kota Singkawang.

“Bandara-bandara tersebut juga berperan penting dalam mendukung konektivitas antarwilayah serta meningkatkan kunjungan wisatawan domestik,” tuturnya.

Berbeda dengan transportasi udara, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang datang ke Kalimantan Barat pada Februari 2025 mengalami peningkatan. BPS mencatat debarkasi penumpang mencapai 6.546 orang, naik 7,28 persen dibandingkan Januari 2025 yang berjumlah 6.102 orang.

Keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan laut juga menunjukkan tren positif, yakni naik 27,83 persen dari 5.371 orang pada Januari 2025 menjadi 6.866 orang pada Februari 2025.

Aktivitas angkutan laut di Kalbar dilayani oleh tujuh pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Sintete dan Pemangkat di Kabupaten Sambas, Pelabuhan Ketapang dan Kendawangan di Kabupaten Ketapang, Pelabuhan Telok Melano di Kabupaten Kayong Utara, Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, dan Pelabuhan Dwikora di Kota Pontianak.

Di sektor logistik, BPS Kalbar juga mencatat peningkatan signifikan pada aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan untuk perdagangan dalam negeri.

“Jumlah barang yang dibongkar pada Februari 2025 tercatat sebanyak 1.093.822 ton, naik 40,99 persen dibandingkan Januari 2025 yang hanya 775.840 ton,” jelas Saichudin.

Adapun jumlah barang yang dimuat di pelabuhan-pelabuhan Kalbar juga meningkat 48,33 persen, dari 250.382 ton pada Januari 2025 menjadi 371.388 ton pada Februari 2025.

Data ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah penumpang udara mengalami penurunan, aktivitas ekonomi dan logistik melalui jalur laut di Kalbar mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada awal tahun 2025.(ANT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *