Penyaluran BBM ke Sabu Raijua dan Rote Ndao Terhambat Cuaca Ekstrem

KUPANG – PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mengonfirmasi bahwa penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kendala akibat cuaca ekstrem. Tingginya gelombang laut yang mencapai 2,5 hingga 4,0 meter di perairan tersebut menyebabkan distribusi BBM harus ditunda sementara waktu.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025) malam menyebutkan bahwa estimasi penundaan distribusi BBM ke dua kabupaten tersebut diperkirakan berlangsung hingga Kamis (13/2/2025).
“Kendala ini terjadi sehubungan dengan adanya imbauan dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Surat Nomor UM.006/119/KSOP.Kpg-2025 tentang Peringatan Dini terhadap Gelombang Tinggi yang dikeluarkan BMKG,” ungkapnya.
Ahad menjelaskan bahwa kapal pengangkut BBM dilarang berlayar oleh pihak Syahbandar karena kondisi perairan yang berbahaya. Selain berpatokan pada imbauan dari Kementerian Perhubungan, pihaknya juga merujuk pada peringatan dini yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau dalam Informasi Tinggi Gelombang No. e.B/ME.01.02/047/KTUG/II/2025.
Sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan BBM di Sabu Raijua dan Rote Ndao, yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Australia serta Timor Leste, Pertamina Patra Niaga telah memberikan instruksi kepada pengelola SPBU di dua daerah tersebut.
“Pengelola SPBU diminta untuk memprioritaskan distribusi langsung kepada konsumen dengan tetap membatasi jumlah pembelian sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Rote Ndao dan Sabu Raijua,” jelas Ahad.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga terus melakukan pemantauan serta koordinasi dengan pihak terkait guna memastikan kesiapan pengiriman BBM segera setelah kondisi cuaca dinyatakan aman oleh pihak Syahbandar.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di sejumlah perairan NTT. Kondisi ini dipicu oleh kemunculan bibit siklon tropis 96S di sebelah selatan NTT, tepatnya di perairan barat Australia Barat.
Menurut laporan BMKG, gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Sumba, perairan Sabu Raijua, serta perairan selatan Timor-Rote. Oleh karena itu, pihak terkait diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan cuaca secara berkala. []
Nur Quratul Nabila A