Penyelidikan Kebakaran Rektorat ULM Banjarmasin, Ribuan Ijazah Lulusan Ludes

BANJARMASIN — Insiden kebakaran yang menghanguskan gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin pada Senin (28/7/2025) terus didalami aparat Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.
Tak hanya menyisakan puing bangunan, kebakaran tersebut juga menimbulkan kerugian besar, terutama dengan musnahnya dokumen akademik penting milik calon wisudawan.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, mengungkapkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan belum dapat disimpulkan penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi di salah satu perguruan tinggi tertua di Kalimantan tersebut.
“Sejauh ini kurang lebih empat orang saksi yang sudah dimintai keterangan,” ujar Yudha saat ditemui di Banjarmasin, Selasa (29/7/2025).
Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan tim dari Polresta Banjarmasin serta Laboratorium Forensik Polri cabang Surabaya untuk mendalami peristiwa ini secara menyeluruh.
“Belum berani kita menyimpulkan. Tunggu hasilnya dulu. Karena data hasil penyelidikan masih dalam proses. Nanti kalau ada kesimpulan kita sampaikan,” tambahnya.
Yudha juga menyampaikan rencananya untuk menemui Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri, guna mendalami informasi langsung dari pihak kampus terkait kejadian tersebut.
“Hari ini mau temui Pak Rektor dulu,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Wakil Rektor ULM, Iwan Alfanie, menjelaskan bahwa titik api pertama kali diketahui berasal dari salah satu ruangan dalam gedung, yang kemudian dengan cepat merambat ke ruang-ruang lainnya.
“Ruangan aula yang saat ini digunakan sementara oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan turut terbakar,” ucap Iwan.
Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa seluruh dokumen penting di dalamnya, termasuk ribuan ijazah calon wisudawan, tidak dapat diselamatkan.
Hal ini dipastikan menimbulkan dampak besar terhadap kelancaran proses wisuda dan pelayanan administrasi akademik.
Pihak kampus menyatakan akan segera berkoordinasi dengan lembaga terkait guna merespons kondisi darurat ini, sekaligus memulihkan data serta sistem pelayanan mahasiswa yang terdampak. []
Nur Quratul Nabila A