Perang Arab Makin Panas! Netanyahu Peringatkan Iran Setelah Pembunuhan Hassan Nasrallah oleh Pasukan Israel
JAKARTA – Timur Tengah semakin panas. Setelah membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kini memperingatkan Iran.
Dalam pidato yang disiarkan televisi akhir pekan, ia mengatakan kematian Nasrallah di menunjukkan bahwa tidak ada tempat di Timur Tengah yang berada di luar jangkauan Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh pemimpin kelompok militan Lebanon dalam pemboman kompleks bawah tanah di Beirut. Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah pada hari Sabtu.
Mengutip laman RT, Netanyahu yang menyebut Iran sebagai “rezim Ayatollah Khamenei (Pemimpin Tertinggi Iran)”, mengatakan bahwa Israel akan membalas negara mana pun yang mengancamnya. Menurutnya ucapannya pun bukan gertakan biasa.
“Mereka yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka,” katanya dikutip Senin (30/9/2024).
“Tidak ada tempat di Iran atau Timur Tengah yang berada di luar jangkauan tangan panjang Israel, dan hari ini Anda tahu betapa benarnya hal itu,” tegasnya.
Dikatakannya pula bahwa pembunuhan Nasrallah menjadi pesan tambahan bagi Hamas. Hamas sendiri merupakan kelompok politik dan militer sekutu Hizbullah, yang berperang dengan Israel di Gaza.
“Semakin kepala politik Hamas Yahya Sinwar menyadari bahwa Hizbullah tidak akan datang lagi untuk menyelamatkannya, semakin besar peluang bagi kembalinya sandera kami,” ancam Netanyahu.
Meski demikian, ia pun memperingatkan warga Israel. Ia menyebut hari-hari mendatang mereka akan sulit.
“Kami akan menghadapi tantangan signifikan di hari-hari mendatang dan akan menghadapinya,” katanya.
“Ini menjadi titik balik bersejarah,” klaimnya.
Hal sama juga dilaporkan CNBC International. Di mana Netanyahu mengatakan serangan ke Hizbullah yang mematikan Nasrallah belumlah cukup.
“Kami memiliki sejumlah prestasi hebat, tetapi kami belum menyelesaikan tugas yang ada,” kata Netanyahu, menurut terjemahan dari NBC News, saat memuji pasukannya yang berhasil membunuh pemimpin Hizbullah.
“Pukulan telak yang dilancarkan IDF kepada Hizbullah tidak akan cukup,” tambahnya.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam serangan lintas perbatasan yang semakin sering baru-baru ini. Ini telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik skala penuh sejak dimulainya perang Israel-Hamas Oktober lalu.
Ketegangan keduanya meningkat pada awal September ini, ketika ribuan pager dan radio genggam meledak di seluruh Lebanon, mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan orang cedera. PBB mengutuk serangan itu sebagai “tidak dapat diterima,” dan kepala hak asasi manusia organisasi itu, Volker Turk, menyerukan penyelidikan menyeluruh.
Meskipun Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya, serangan rahasia itu secara luas diyakini telah dilakukan oleh intelijen Israel, Mossad. Beberapa pemimpin dunia meminta Israel menahan diri dan tak menambah panas situasi. []
Nur Quratul Nabila A