Perkelahian Warga Sumba di Kuta Selatan Berakhir Damai

MANGUPURA – Kuta Selatan kembali diwarnai insiden keributan antarwarga. Kali ini, peristiwa terjadi di Jalan Labuan Sait, Desa Pecatu, pada Minggu (23/3/2025) sekitar pukul 21.30 WITA. Keributan melibatkan dua pria asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dipicu kesalahpahaman dalam transaksi jual beli sepeda motor melalui media sosial.
Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, mengonfirmasi kejadian tersebut. Berdasarkan laporan kepolisian, pemilik motor Yamaha Vixion, Alento Damma (24), warga asal Sumba Barat Daya, NTT, menawarkan kendaraannya melalui Facebook.
Tawaran ini menarik perhatian William Kaka, warga dari daerah yang sama, meskipun keduanya tidak saling mengenal karena berasal dari desa dan kecamatan berbeda.
Setelah berkomunikasi melalui perantara bernama Pak Yoga, William datang ke tempat tinggal Alento di Kuta Selatan untuk melihat motor yang akan dibelinya. Keduanya sepakat dengan harga Rp5.500.000 dan transaksi dilakukan melalui transfer ke rekening Pak Yoga.
Namun, setelah pembayaran selesai, Alento menolak menyerahkan motor karena uang yang ditransfer belum diterimanya dari perantara.
Situasi semakin tegang ketika Alento memutuskan membawa kembali motornya ke tempat tinggalnya. Sementara itu, William yang merasa dirugikan datang ke lokasi bersama beberapa rekannya. Sesampainya di kos Alento, terjadi ketegangan yang berujung pada perkelahian.
Pihak kepolisian yang menerima laporan segera turun tangan untuk menangani insiden tersebut. Setelah dilakukan mediasi di Mapolsek Kuta Selatan, kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai. Mereka menandatangani surat pernyataan di atas materai sebagai bentuk penyelesaian secara kekeluargaan.
“Keributan ini terjadi akibat kesalahpahaman. Kedua belah pihak kini sudah sepakat berdamai,” ujar AKP Sukadi.
Dengan adanya penyelesaian damai ini, kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi, terutama melalui media sosial, untuk menghindari konflik serupa di kemudian hari. []
Nur Quratul Nabila A