Pertama di RI: Motor Listrik Pakai Wind Tunnel
JAKARTA – Omoway menciptakan standar baru dalam pengembangan motor listrik di Indonesia dengan memasukkan pengujian terowongan angin (wind tunnel testing) ke dalam riset produknya. Langkah ini menjadikan Omoway sebagai produsen pertama di Tanah Air yang mengadopsi metode berteknologi tinggi yang selama ini lazim digunakan oleh industri mobil dan kedirgantaraan.
Wind tunnel testing dikenal sebagai pengujian aerodinamika untuk menilai kinerja kendaraan dalam paparan lingkungan ekstrem, seperti angin kencang, suhu tinggi, kelembapan, hingga simulasi cuaca yang menyerupai kondisi nyata Indonesia. Melalui serangkaian pengujian ini, Omoway mencatat peningkatan efisiensi energi hingga 12 persen, stabilitas kendaraan yang jauh lebih baik, serta tekanan angin yang terasa 23 persen lebih ringan saat berkendara dalam cuaca buruk. Meskipun disempurnakan dari sisi teknis, tampilan desain tetap mempertahankan karakter futuristik dan stylish khas Omoway.
“Ini (wind tunnel test) butuh persyaratan teknologi dan peralatan yang tinggi, dan harganya luar biasa mahal. Hanya untuk satu kali tes, kami menghabiskan lebih dari Rp 2 miliar,” ujar General Manager Omoway Indonesia, Yulong, kepada detikcom.
Tidak hanya berfokus pada aerodinamika, Omoway juga menerapkan standar uji ketahanan yang melampaui pakem industri. Setiap komponen diuji 50 persen lebih jauh dari standar umum kendaraan listrik, baik dari aspek usia pakai maupun jarak tempuh. Suspensi depan, misalnya, telah melalui lebih dari 30 kali uji ketahanan maksimal. Lebih dari 50 unit motor diuji setiap hari di medan ekstrem—mulai dari jalur berbatu di kaki gunung berapi hingga rute pegunungan di Bali.
“Filosofi Omoway simpel banget – semua soal orang. Kita percaya kalau motor pintar dan listrik itu masa depan roda dua,” ungkap Yulong.
Berpengalaman di industri otomotif dan kendaraan pintar global, Omoway membawa standar auto-grade ke roda dua. Ini terlihat dari penggunaan komponen premium, fitur keselamatan setara mobil, hingga proses validasi produk berlapis.
Untuk memastikan kenyamanan, Omoway merancang chassis depan double-wishbone dan chassis linkage belakang yang telah dipatenkan, membuat motor lebih stabil dan responsif di jalanan khas Indonesia. Struktur ini juga mencegah tubuh pengendara terdorong ke depan saat melakukan pengereman mendadak. Motor dirancang tahan air, memiliki kemampuan menanjak kuat, serta ideal untuk penggunaan harian.
Omoway memperhatikan kebutuhan pengendara Indonesia yang rata-rata menghabiskan satu jam atau lebih di atas motor setiap hari. Untuk itu, motor dilengkapi fitur ergonomic seating dengan jok yang dapat disesuaikan, teknologi self-balancing aktif di kecepatan rendah saat macet maupun berhenti, serta sistem pintar berbasis perangkat lunak seperti OTA update, kunci digital, 360° perception, anti-maling berbasis cloud, hingga riding assistance.
Dari sisi performa baterai, motor ini mampu menempuh jarak lebih dari 150 km dalam penggunaan rutin. Pengguna juga bisa melakukan pengisian daya di toko resmi, stasiun publik, maupun melalui aplikasi dengan opsi charger pihak ketiga.
Melihat masa depan mobilitas, Yulong menilai teknologi akan makin terintegrasi dengan kecerdasan buatan, keselamatan adaptif, serta konektivitas penuh antara kendaraan, pengendara, dan lingkungan sekitar.
“Kami ingin membangun masa depan berkendara yang lebih aman dan lebih cerdas untuk Asia Tenggara. Smart for Life,” tutupnya.
Dengan filosofi pengembangan yang berpusat pada manusia, teknologi berskala global, serta desain futuristik, Omoway siap bersaing sebagai motor listrik pintar pilihan utama di Indonesia dan Asia Tenggara. []
Siti Sholehah.
