Pertama Kali di Indonesia, OICCA Dibuat Berbeda
ADV LIPSUS – Organization Islamic Corpooration Culture Activity (OICCA) merupakan kegiatan tahunan bidang kebudayaan 57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Akan datang dari luar negeri 56 delegasi dari anggota OKI, ditambah 56 orang perwakilan pemuda dari masing-masing negara-negara anggotanya.
Indonesia, tahun 2023 ini menjadi tuan rumah gelaran berlevel internasional tersebut. Lokasinya dipusatkan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penyelenggaraan OICCA pertama di Indonesia, di Kaltim terutama, sehingga harus dibuat berbeda.
Umumnya, OICCA dilaksanakan tidak dalam waktu yang lama, kegiatannya hanya berupa pertemuan membahas isu-isu kebudayaan antar anggota OKI. Tapi di Kaltim, waktu pelaksanaannya ditambah lama, hingga sepekan. Sejak datangnya delegasi OICCA di Indonesia pada Jumat (07/07/2023) nanti, mereka akan diarahkan ke Kaltim untuk melihat berbagai pertunjukan kebudayaan lokal.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni, didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Agus Hari Kesuma, menyebut bahwa panitia daerah dan panitia pusat dengan leading sector Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menyiapkan sejumlah kegiatan sampingan OICCA, mulai dari simposium, seminar, pertunjukan budaya, pameran, hingga kegiatan penanaman pohon.
Berdasarkan hasil rapat OICCA yang digelar di ruang rapat Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat (16/06/2023), Sri Wahyuni menerangkan, dari sisi perencanaan kegiatan, Kaltim sudah 90% siap jadi tuan rumah, tinggal 10% berupa perpaduan kegiatan, termasuk jika ada dinamika dan penambahan kegiatan dalam rangka penguatan rangkaian OICCA.
Yang berbeda lagi, ungkap Sri Wahyuni, Kaltim punya misi khusus di balik penyelenggaraan OICCA, pertama, dalam rangka membangun kerja sama di bidang pendidikan, antara negara-negara OKI dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di Indonesia, termasuk di Kaltim.
“Kita harapkan nanti, dari hasil pertemuan itu, yang sekarang diinisiasi, ada potensi kerja sama, antara negara OKI dengan kampus-kampus yang ada di Indonesia, termasuk yang ada di Kaltim,” ungkap Sri Wahyuni, birokrat yang pernah menjabat sebagai Perwira Pertama Militer Komando Distrik Militer (Kodim) 0803/Madiun ini.
Kedua, ada misi memperkenalkan kekayaan budaya lokal di kancah dunia, terutama di negara-negara yang tergabung OKI. Para peserta OICCA nantinya akan dipertemukan dengan pihak Kesultanan Kutai ing Martadipura.
“Sebelumnya akan ada resepsi dengan kesultanan, supaya mereka tahu, bahwa kita punya kearifan lokal, kita punya sultan, mereka akan bertemu sultan, melihat budaya kesultanan. Kemudian di Samarinda, mereka akan nanti diterima nanti secara adat,” papar alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung tahun 1992 yang menjabat Sekdaprov sejak tahun 2022.
Ketiga, mendapatkan secara cuma-cuma materi pameran dari organ-organ OKI, salah satunya display Quran Digital dan Bahasa Arab Digital dari King Salman Akademi Aarab Saudi. “Sedang kita approach, mudah-mudahan materi yang itu tidak dibawa kembali, tetapi dihibahkan untuk Kaltim, nanti kita siapkan di Islamic Center,” terang Sri Wahyuni.
Luar biasa memang Kaltim, untuk bukan saja berupaya menjadikan penyelenggaraan OICCA sukses, juga ada niat memanfaatkannya untuk kemajuan negeri. Wajar jika kemudian Kemenpora di pusat dan Dispora Kaltim di daerah, mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari, begitu ditunjuk sebagai tuan rumah OICCA. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Hadi Purnomo