Pertamina Temukan 1,8 TCF Gas Bumi di Sulawesi Tengah, Mendukung Ketahanan Energi Nasional
JAKARTA – Dalam kurun tujuh tahun terakhir, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat sumber daya inplace gas bumi sebesar lebih dari 1,8 triliun kaki kubik (TCF), atau hampir setara 320 juta barel minyak (MMBOE) dari penemuan eksplorasi di wilayah Sulawesi Tengah.
Temuan eksplorasi tersebut berasal dari penemuan gas di struktur Wolai-East Wolai, Morea, dan terbaru dari struktur Tedong yang dibor tahun 2024.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Said Salim mengatakan penemuan sumberdaya ini merupakan komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan dan upaya memenuhi kebutuhan gas bumi seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, mendukung upaya pencapaian target produksi nasional di mana gas merupakan sumber daya energi transisi ramah lingkungan.
Selain itu, kata dia, Pertamina juga secara intensif mengimplementasikan upaya penemuan sumberdaya di area Indonesia Timur, seperti survey seismic, joint study, pengeboran eksplorasi.
Melalui kerja keras eksplorasi, Pertamina menemukan sumberdaya gas alam baru yang berhasil divalidasi pada akhir 2024 dari Struktur Tedong-001 sebesar 875.47 miliar kaki kubik gas (BCFG) atau setara 151.13 juta barel setara minyak (MMBOE) yang terakumulasi di dalam batuan (inplace).
“Temuan ini meningkatkan kapasitas produksi gas, juga menjadi tonggak penting dalam upaya Pertamina mendiversifikasi pasokan energi, mendukung transisi energi berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan energi dalam negeri,” terang dia dikutip Kamis (19/12/2024).
Chalid menegaskan penemuan sumberdaya ini tidak terlepas dari upaya PHE mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja yang masif, serta meningkatkan reserve dan resource growth untuk menjaga ketahanan energi nasional.
“Keberhasilan PHE dalam menemukan sumber daya migas ini tidak terlepas dari dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas. Dengan pengeboran eksplorasi ini PHE juga berupaya menjaga keberlanjutan energi dalam negeri,” ujar dia.
Chalid menambahkan PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
PHE juga berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan, salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.
“PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible, dan Good Governance,” tegas dia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Pertamina mendukung target pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, sejalan dengan misi dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Temuan sumber daya energi di berbagai wilayah ini membuktikan komitmen Pertamina dalam mewujudkan swasembada energi di Indonesia,” pungkas Fadjar. []
Nur Quratul Nabila A