Petani Karet di Musi Rawas Diserang Beruang, Alami Luka Serius dan Tak Sadarkan Diri

MUSI RAWAS – Seorang petani karet bernama Mujianto menjadi korban serangan beruang saat menyadap karet di kebun miliknya di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Rabu (6/8/2025).

Akibat serangan tersebut, Mujianto mengalami luka parah dan sempat tidak sadarkan diri sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti untuk menjalani perawatan intensif.

“Ketika ditemukan warga, korban sudah tergeletak dalam keadaan tidak sadarkan diri. Luka-luka yang dialami diduga akibat cakaran dan gigitan beruang,” ujar Sekretaris Desa Ciptodadi 2, Riski, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di kebun karet yang berada di antara Dusun 4 dan Dusun 5, Desa Ciptodadi 2.

Saat itu, Mujianto sedang bekerja seorang diri. Tanpa diduga, seekor beruang datang dan langsung menyerang.

Menurut Riski, serangan ini bukan kali pertama terjadi di wilayah mereka. Sebelumnya, pada Selasa (29/7/2025), beruang yang diduga sama juga menyerang seorang petani lain bernama Riyanto di Dusun 1.

Riyanto berhasil selamat meskipun mengalami luka akibat serangan tersebut.

“Kemungkinan besar beruang yang menyerang Mujianto merupakan individu yang sama seperti kejadian sebelumnya,” ungkap Riski.

Akibat serangan berulang ini, warga mulai merasa resah dan khawatir saat beraktivitas di kebun.

Pemerintah desa pun telah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah Kabupaten Musi Rawas agar segera dilakukan penanganan terhadap satwa liar tersebut.

“Kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bekerja di kebun. Kalau bisa, jangan menyadap karet sendirian. Kami juga akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah penanganan lebih lanjut,” ujar Riski.

Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah turun tangan.

Warga berharap agar keberadaan beruang di sekitar permukiman dapat segera ditangani guna mencegah korban jiwa di kemudian hari. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *