Pilot Meksiko Kunci Diri di Kokpit karena Gaji Tak Dibayar

MEXICO CITY – Sebuah penerbangan komersial di Bandara Internasional Benito Juarez, Mexico City, terganggu akibat aksi tidak biasa yang dilakukan seorang pilot. Sang pilot menolak menerbangkan pesawat dan mengunci diri di dalam kokpit sebagai bentuk protes karena hak finansialnya disebut belum dipenuhi oleh maskapai tempatnya bekerja selama berbulan-bulan.

Insiden ini terjadi pada Jumat (19/12/2025) waktu setempat dan langsung menyita perhatian publik setelah rekaman video percakapan sang pilot dengan penumpang beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, pilot menyampaikan langsung alasannya kepada puluhan penumpang yang telah duduk di dalam kabin dan menunggu keberangkatan.

“Pesawat ini tidak akan berangkat sampai mereka membayar utang mereka pada kami,” kata pilot, yang tidak disebut namanya itu, kepada para penumpang, menurut sebuah video yang dikutip sejumlah media lokal Meksiko, termasuk surat kabar Reforma.

AFP menyebutkan bahwa video tersebut belum dapat diverifikasi secara independen. Meski demikian, rekaman itu telah memicu perdebatan luas mengenai kondisi kerja di industri penerbangan, khususnya terkait kesejahteraan kru pesawat.

Dalam video yang sama, pilot tersebut menjelaskan bahwa dirinya tidak menerima gaji selama lima bulan terakhir. Selain itu, biaya perjalanan dinas yang seharusnya diganti oleh maskapai juga belum dibayarkan. Maskapai yang mempekerjakan pilot tersebut tidak disebutkan secara rinci dalam laporan yang beredar.

“Saya merasa kasihan kepada Anda semuanya, karena Anda tidak pantas mengalami hal ini,” ucap pilot tersebut kepada para penumpang pesawat, seperti terdengar dalam video yang beredar.

Ia juga menegaskan bahwa aksinya bukan didorong oleh sikap tidak profesional, melainkan oleh kondisi yang telah berlangsung lama. “Saya telah bekerja di maskapai ini selama tiga tahun dan saya tidak pernah gagal menyelesaikan penerbangan,” imbuh pilot tersebut.

Pilot itu turut mengungkap sisi personal kehidupannya dengan menyebut bahwa dirinya merupakan seorang ayah dari tiga anak, sebuah pernyataan yang menambah simpati publik terhadap situasi yang dihadapinya.

Menanggapi kejadian tersebut, otoritas pengelola Bandara Internasional Benito Juarez mengeluarkan pernyataan resmi melalui media sosial X. Dalam pernyataannya, pihak bandara menyebut bahwa otoritas penerbangan sipil Meksiko tengah menyelidiki sebuah “insiden” yang terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Pihak bandara mengonfirmasi bahwa insiden itu terjadi pada sebuah penerbangan terjadwal yang seharusnya berangkat menuju Cancun, salah satu destinasi wisata utama di kawasan Karibia, Meksiko bagian tenggara. Demi alasan keselamatan, penerbangan tersebut akhirnya tidak dilanjutkan sesuai jadwal.

Sejumlah media lokal Meksiko melaporkan bahwa pilot atau kapten pesawat tersebut telah diamankan oleh otoritas setempat untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara itu, seluruh penumpang dievakuasi dari pesawat dan diarahkan untuk mendapatkan penanganan lanjutan, termasuk kemungkinan pengalihan penerbangan.

Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya pemenuhan hak tenaga kerja di sektor penerbangan, sekaligus menegaskan bahwa persoalan internal maskapai dapat berdampak langsung pada keselamatan dan kenyamanan penumpang. Otoritas penerbangan sipil Meksiko kini dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan penegakan disiplin penerbangan dengan perlindungan hak-hak pekerja di industri strategis tersebut.[]

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *