Pj Gubernur Kaltim Minta Luas Sasaran GIZ Diperluas
ADVERTORIAL– Dalam pemaparan Innovation Regions for a Just Energy Transition oleh Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mendukung penuh, karena inovasi ini berhubungan erat Blue Print Buffer Zone Ibu Kota Nuasantara (IKN), saat pertemuan di Ruang Rapat Serbaguna Jempang lantai 2 Kantor Badan Penghubung Provinsi Kaltim, Jalan Kramat II Kwitang Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).
Dalam kegiatan ini, di hadiri Tenaga Ahli Pj Gubernur Emeralda Ayu Kusuma, Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Ujang Rachmad, jajaran Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Ade Cahyadi dan Aldiza, serta Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi, Kepala DKP3A Noryani Sorayalita, dan juga hadir pula Kepala Disperindagkop dan UMKM Heni Purwaningsih.
Pada kesempatan ini pula Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengingatkan agar tidak hanya empat wilayah saja di Kaltim yang dapat perhatian dari GIZ, hal ini agar transformasi pertanian di Kaltim berlaku adil bagi 10 Kabupaten Kota.
“Sehingga pertanian di Kaltim dapat berkembang, dan dengan kehadiran GIZ di Kaltim sangat membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam menangani transformasi pertanian dan transisi energi, yang dapat mendukung pembangunan IKN,” lanjutnya.
“Kehadiran GIZ dalam membantu pembangunan di wilayah Kaltim ini, Saya ucapkan terima kasih dan semoga program tersebut bisa berkelanjutan untuk masyarakat di Kaltim lebih sejahtera,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kaltim Yusliando sangat mendukung saran Pj Gubernur yang menyatakan bahwa tidak hanya empat wilayah saja yang di jalan program GIZ tersebut.
“Dan ini merupakan hak ekonomi, sedangkan untuk sentra industri, nanti Kita lihat ekosistem rantai pasoknya, sehingga nantinya menjadi acuan untuk sentra yang dapat mendukung IKN,” imbuhnya.
Untuk ke depannya, Kita tidak lagi mengandalkan hasil produksi batu bara untuk penguatan ekonomi di Kaltim, dengan mencari sumber ekonomi yang baru,” ucap Kepala Bappeda Kaltim.
Kepala Bapedda Kaltim Yusliando menyatakan bahwa saran dari Pj. Gubernur Kaltim harus di tuangkan dalam Term of Reference (ToR), demi mewujudkan Kaltim yang lebih baik,” pungkasnya.
Yusliando juga optimis ke depan kekuatan ekonomi Kaltim masa depan tidak akan lagi bergantung pada batu bara. “Jadi kita harus mencari sumber-sumber ekonomi yang baru. Kita tetap akan lanjut, di sisi lain kebutuhan jangka pendek ini juga harus kita teruskan dan hal-hal yang Pak Pj Gubernur sampaikan harus kita tuangkan dalam term of reference,” jelas Yusliando. (ADV/AZS/DISKOMINFO.KALTIM)