POKIR, Inisiatif Baru Dispar Kukar untuk Pelaku Seni Lokal

ADV DISPAR KUKAR – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur resmi meluncurkan program Pojok Kreasi Rakyat (POKIR) sebagai upaya mendukung pelaku seni lokal sekaligus memadukan unsur seni dan budaya dengan pelayanan publik. Program yang dikelola melalui Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif ini diharapkan mampu memberikan ruang ekspresi bagi para seniman daerah, sekaligus menciptakan pengalaman unik bagi masyarakat yang mengakses layanan publik.
Peluncuran program POKIR berlangsung pada Rabu (22/01/2025) di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kutai Kartanegara, yang berlokasi di kompleks Kantor Bupati Kukar, Timbau, Tenggarong. Acara ini menjadi langkah awal bagi Dispar Kukar dalam memperluas akses seni dan budaya hingga ke tingkat kecamatan.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar Zikri Umulda menyatakan bahwa POKIR hadir sebagai respons terhadap minimnya kegiatan seni di berbagai kecamatan. Menurutnya, banyak keluhan dari masyarakat yang merasa bahwa kegiatan seni lebih banyak terpusat di ibu kota kabupaten, sementara daerah lain masih kurang mendapatkan kesempatan yang sama.
“Kami sering mendengar keluhan masyarakat tentang kurangnya kegiatan seni di luar Tenggarong. Program ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak pelaku seni hingga ke kecamatan-kecamatan. Sebagai pilot project, tiga kecamatan akan menjadi lokasi awal pelaksanaan,” ungkap Zikri.
Keberhasilan program ini, lanjutnya, akan sangat bergantung pada kolaborasi antar instansi terkait. Beberapa pihak yang akan berkontribusi antara lain Dinas Koperasi dan UKM, yang akan menyediakan fasilitas seperti tenda dan panggung, sementara Dinas Pariwisata akan bertanggung jawab atas pengelolaan pertunjukan seni. Kecamatan yang menjadi lokasi pelaksanaan hanya perlu menyediakan tempat bagi kegiatan ini.
Zikri menambahkan bahwa konsep POKIR akan mengadopsi format mingguan seperti Simpang Odah Etam (SOE) yang telah sukses berjalan di Tenggarong. Dengan konsep ini, para pelaku seni lokal dapat lebih sering tampil di hadapan masyarakat dan memberikan dampak yang lebih luas.
“Program ini berfokus pada pelaku seni lokal untuk memberikan dampak nyata. Kami berharap POKIR tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan seni tradisional,” jelasnya.
Sebagai bagian dari peluncuran POKIR, digelar pertunjukan musik tradisional Sape, alat musik khas suku Dayak yang sarat nilai budaya. Salah satu partisipan, Kak Cuno dari Yayasan Benaong, menyambut baik inisiatif ini dan berharap program semacam ini bisa berlangsung secara berkelanjutan.
“Program ini sangat mendukung pelestarian seni tradisional. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. Saya berharap masyarakat lebih peduli terhadap seni tradisional sebagai bagian dari kekayaan budaya yang ada di Kukar,” ujarnya.
Dengan adanya POKIR, Dispar Kukar berharap semakin banyak seniman lokal yang mendapatkan ruang untuk berkarya dan berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menghadirkan konsep serupa dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni. [] Red99