Polandia Ancam Tutup Jalur Bantuan NATO ke Ukraina

WARSZAWA — Presiden Polandia Andrzej Duda melontarkan pernyataan keras yang mengejutkan sekutu NATO dan Ukraina.

Ia mengancam akan menutup pusat transit militer utama di wilayah Polandia yang selama ini menjadi jalur strategis pengiriman bantuan militer ke Ukraina.

Pernyataan itu mencerminkan ketegangan yang meningkat antara Warsawa dan mitra Baratnya, terkait penggunaan infrastruktur Polandia yang dinilai berlebihan dan tidak menghormati kedaulatan nasional.

“Mereka (Ukraina dan NATO) mengira bandara di Rzeszow dan jalan raya kami milik mereka, seolah-olah itu milik mereka. Padahal bukan. Itu milik kami,” ujar Duda dalam pernyataan kepada media, Rabu (9/7/2025), dikutip dari Russia Today.

Presiden Duda menilai bahwa selama ini Polandia hanya dijadikan jalur logistik tanpa mendapatkan posisi atau pengaruh dalam pengambilan keputusan penting terkait pengiriman bantuan. Ia bahkan menyebut situasi tersebut sebagai sebuah “skandal.”

Bandara Rzeszow, yang terletak sekitar 80 kilometer dari perbatasan Ukraina, selama ini menjadi tulang punggung logistik militer NATO untuk Ukraina.

Menurut pejabat Barat dan Polandia, sekitar 80 hingga 90 persen pasokan senjata, amunisi, dan kendaraan militer dari negara-negara NATO dikirim melalui fasilitas ini.

Namun, Duda menegaskan bahwa jika ketidakseimbangan peran ini terus berlanjut, pemerintah Polandia siap menutup jalur tersebut.

“Jika ada yang tidak suka, kami tutup (jalur tersebut) dan selamat tinggal. Kirimlah (bantuan) lewat laut, lewat udara, entahlah, jatuhkan dengan parasut,” ucap Duda lantang.

Ia menyatakan bahwa masalah ini tidak hanya soal Ukraina, melainkan soal bagaimana Polandia diperlakukan dalam aliansi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

“Kita perlu memiliki keberanian untuk berbicara dengan Jerman dan Amerika,” lanjutnya.

Sikap keras ini muncul menjelang berakhirnya masa jabatan Duda pada Agustus 2025. Ia akan digantikan oleh Karol Nawrocki, seorang sejarawan dan kepala Institut Peringatan Nasional.

Nawrocki telah menyatakan penolakannya terhadap kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa dengan alasan kesiapan dan stabilitas regional.

Sementara itu, Rusia terus mengecam pengiriman bantuan militer dari Barat ke Ukraina.

Moskow menilai bahwa dukungan militer asing hanya memperpanjang konflik dan mendorong keterlibatan langsung NATO dalam perang.

Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari NATO maupun Kyiv atas ancaman Presiden Polandia tersebut.

Namun, pernyataan itu dapat memicu ketidakpastian dalam rantai pasokan bantuan militer ke Ukraina, terutama di tengah meningkatnya intensitas serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Pernyataan Duda dipandang sebagai upaya untuk menegaskan kembali kedaulatan Polandia di tengah peran krusial negara tersebut dalam logistik perang, sekaligus sebagai sinyal politik menjelang transisi kepemimpinan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *