Polda Jatim Selidiki Ambruknya Proyek Tebing Bengawan Solo Senilai Rp40 Miliar
SURABAYA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) tengah menyelidiki ambrolnya proyek tembok tebing Sungai Bengawan Solo yang baru selesai dikerjakan pada Desember 2024.
Proyek yang menelan anggaran Rp40 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ini mengalami kerusakan sepanjang ratusan meter di dua desa, yakni Desa Tanggungan sepanjang 200 meter dan Desa Lebaksari sepanjang 70 meter.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa tim Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi (Subdit Tipikor) Ditreskrimsus Polda Jatim telah menjadwalkan pemanggilan sejumlah pihak terkait.
“Sudah diagendakan oleh Subdit Tipikor untuk mendalami kasus ini dan meminta keterangan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujar Budi Hermanto, Rabu (12/2/2025).
Beberapa pihak yang akan dimintai keterangan di antaranya kontraktor pelaksana proyek serta pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek yang bersumber dari APBD tersebut.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bojonegoro, proyek pembangunan pelindung tebing sungai di dua desa tersebut memiliki total panjang 980 meter. Lelang proyek ini dimenangkan oleh PT IBP yang berbasis di Surabaya dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp39,6 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan di lapangan.
“Kami akan segera melakukan pengecekan bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan rekanan terkait. Jika proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, maka menjadi tanggung jawab pihak pelaksana untuk melakukan perbaikan,” kata Heri.
Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab ambrolnya tembok pelindung tebing sungai serta memastikan pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat dalam proyek ini. []
Nur Quratul Nabila A
